Publik sebelumnya menyoroti sejumlah desain eksterior produk Esemka dan Changan Star Truck yang dinilai serupa. Selain desain eksterior, spesifikasi kedua produk ini juga menunjukkan kemiripan.
- Bertilia Puteri
- Selasa, 10 September 2019 - 13:48 WIB
WowKeren - Mobil pikap Esemka yang bertajuk Bima banyak dituding menjiplak produk Tiongkok, Changan Star Truck. Menanggapi hal ini, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pun buka suara.
Airlangga rupanya tak menampik bahwa ada kerja sama antara Esemka dengan pabrikan tersebut. Ia pun menjelaskan bahwa kerja sama serupa sempat dijalin oleh pabrik otomotif Malaysia, Proton.
"Ya pasti, antara pabrikan itu punya kerja sama seperti dulu Proton pernah kerja sama dengan Suzuki Indonesia," terang Airlangga dilansir CNN Indonesia pada Selasa (10/9). "Sehingga impor completely knock down (CKD) dari Indonesia."
Kemiripan tersebut dinilai Airlangga wajar lantaran kedua pabrik memang menjalin kerja sama. Ia juga mencontohkan bahwa mobil buatan Vietnam, yakni VinFast, juga memiliki platform serupa dengan BMW.
"Ini bukan soal jiplak-jiplakan tapi multi sources (banyak sumber) dan banyak platform," jelas Airlangga. "Dan mereka punya kerja sama."
Sebagai informasi, publik sebelumnya menyoroti sejumlah desain eksterior produk Esemka dan Changan Star Truck yang dinilai serupa. Selain desain eksterior, spesifikasi kedua produk ini juga menunjukkan kemiripan.
Spesifikasi yang dimaksud terletak pada mesin Bima 1.2 yang memiliki jantung pacu E-power I4 berkubikasi 1.243 cc DOHC dengan daya maksimum 72 kW atau 96,5 hp dan torsinya 119 nm. Sedangkan mengutip situs resmi Changan Global, Star Truck juga memiliki mesin E-power I4 1.243 cc DOHC, tenaga 72 kW atau 96,5 hp dan torsinya 119 nm.
Kemiripan ini juga menimbulkan tudingan bahwa mobil Esemka sejatinya adalah produk Tiongkok yang "dipoles" sehingga terlihat bak buatan dalam negeri. Bos Esemka sendiri sudah menanggapi tudingan jiplakan tersebut. Menurut Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi, Eddy Wirajaya, Esemka adalah benar-benar produk nasional.
"Cuma ganti emblem dari mobil China? Lalu buat apa kami kerja sama dengan para supplier, buat apa kami kerja sama," ujar Eddy, dilansir Detik Oto. "Kami bekerja sama dengan mereka, seperti ban, pelek, knalpot, sasis kargo."
(wk/Bert)
