Buat Warga Kecewa, Pengungsi Gempa Maluku Diminta Bayar Biaya Rumah Sakit
Nasional

Biaya rumah sakit digratiskan saat status tanggap darurat gempa di Maluku. Akan tetapi, saat ini pengungsi diminta membayar sendiri biaya rumah sakit sehingga membuat mereka kecewa.

WowKeren - Status tanggap darurat gempa di Ambon dan Provinsi Maluku telah berakhir semenjak 9 Oktober lalu. Akan tetapi, beberapa warga masih banyak warga yang mengungsi karena rumahnya yang hancur maupun warga yang sekedar mengungsi akibat trauma dengan gempa.

Berakhirnya status tanggap darurat di sejumlah daerah rupanya berdampak pada pelayanan kesehatan di rumah sakit daerah setempat. Contohnya di Rumah Sakit Darurat dr Ishak Umarela di Tulehu, Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.

Hal tersebut tentunya membuat para pengungsi kecewa. Alim, salah satu pengungsi di lokasi tersebut pun meminta agar pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dan Pemprov Maluku segera menyelesaikan masalah tersebut karena hal tersebut akan menyengsarakan warga khususnya para pengungsi.

“Bukannya rumah sakit darurat ini dibangun untuk kita para pengungsi?" kata Alim yang dilansir Kompas pada Minggu (13/10). "Lalu bagaimana mungkin kita yang sedang kesusahan harus diperlakukan seperti ini, kalau seperti begini sebaiknya tidak perlu ada rumah sakit di sini."

Sebelumnya, rumah sakit darurat sempat memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada ribuan pengungsi di daerah tersebut. Namun, sejak masa tanggap darurat selesai pada 9 Oktober lalu, rumah sakit menerapkan tarif pasien umum kepada para pengungsi.


Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Meykal Ponto meminta para pengungsi korban gempa di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah yang ingin berobat atau sekedar memeriksakan kesehatannya sebaiknya menuju posko kesehatan yang ada di lokasi pengungsian. Sementara itu, ia mengatakan bahwa pengungsi yang dibayarkan oleh rumah sakit hanya yang terdampak gempa langsung.

“Kalau cuma panas batuk biasa atau demam kenapa tidak datang ke posko kesehatan saja," kata Meykal saat diwawancarai pada Minggu (13/10) malam. "Kalau di posko-posko kan tidak bayar.”

“Jadi yang mau dibayarkan ini betul-betul kepada masyarakat yang terdampak, misalnya yang rumah hancur," jelas Maykal. "Saat ini kan banyak masyarakat di SBB, Ambon Maluku Tengah mengungsi. Sekarang kalau semua mengungsi yang mana yang mau kita gratiskan sekarang.”

Meykal menyampaikan bahwa sebelumnya Pemprov Maluku telah menanggung pengobatan para korban luka-luka akibat gempa secara gratis di sejumlah rumah sakit. Termasuk sejumlah pasien yang menderita patah tulang sehingga harus menjalani operasi. Sementara itu, ia mengaku kebijakan rumah sakit terkait pencabutan biaya gratis bagi pengungsi itu belum disosialisasikan sehingga masyarakat tidak mengetahuinya.

“Mungkin karena tadi-tadinya gratis lalu tiba-tiba bayar," ujar Meykal kepada wartawan. "Mungkin belum tersampaikan belum tersosialisasikan, harus terinformasikan jadi masalahnya itu di situ."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait