Nikita Mirzani sempat basah kuyup saat melakukan aksi sosial mengunjungi korban banjir di Ciledug. Ia juga mencoba menyemangati masyarakat agar tak larut-larut dalam bersedih karena terkena dampak banjir.
- Ria Susilo Wardhani
- Sabtu, 04 Januari 2020 - 09:05 WIB
WowKeren - Nikita Mirzani dikenal suka pamer kekayaan dari hasil kerja kerasnya. Namun saat banjir melanda Jakarta, Nikita tak segan turun ke jalan dan memberikan bantuan.
Selain datang berkunjung, Nikita juga memberikan sumbangan uang senilai Rp20 juta. Ia berharap warga Jakarta bersabar atas musibah tersebut.
"Baru pertama kali dalam hidup terjun langsung ke tmpt daerah Yang terkenal banjir dan melihat secara langsung semua korban. Nyai ga bisa bilang apa2 selain sabar sabar dan sabar. Ga ada yg bisa di salahin. Semua ini salah kita semua," tulis Nikita saat berkunjung ke Ciledug. "Cuma pesen nyai krn sempet ngobrol sedikit sama para korban. Mereka blng, tlng nti klo mau ngurus2 surat yg pada kerendem Jng Di persulit," ungkap Nikita.. Krn ada ijazah surat rumah Dan surat2 penting lain nya yg kelelep. Itu Aja sih pak."
"Walaupun kita sedang terkena musibah banjir, boleh bersedih, tapi jangan lama-lama, yang penting kita happy," hibur Nikita. "Semoga airnya cepat surut, semoga bisa nonton TV lagi."
Dalam aksinya, Nikita memakai kemeja tipis terawang. Di salah satu foto, Nikita sempat dikira tak memakai bra. Syal yang menutupi tubuhnya juga sudah tak terlihat.
Sejauh ini tak diketahui apakah Nikita melepas bra lantaran basah kuyup. Namun dalam video sebelumnya, ia masih terlihat memakai bra. Bagian kemejanya juga masih kering ketika ia berjalan menembus jalan yang sudah tergenang banjir dengan ketinggian selutut.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memastikan pihaknya bekerja nonstop demi mengatasi banjir. Sejauh ini, banjir di beberapa kawasan Jakarta sudah mulai surut.
"Yang terkena banjir itu di berbagai wilayah. Jadi ini bukan sekadar soal yang belum kena normalisasi saja, nyatanya yang sudah ada normalisasi juga terkena banjir," kata Anies. Ia menambahkan kalau banjir Jakarta dapat diselesaikan dengan cara pengendalian air di daerah hulu. Pengendalian air tersebut dengan membangun kolam retensi seperti dam, waduk, dan embung. Ini demi melakukan pengontrolan, pengendalian volume air yang bergerak ke arah hilir.
(wk/riaw)
