Kebijakannya Kerap Gegerkan Publik, Kemenag Diingatkan Lebih Hati-Hati
Nasional

Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily berharap agar Kemenag bisa kembali ke tugas dan fungsi mereka sehingga bisa mewujudkan harmonisasi antar umat beragama.

WowKeren - Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily mengingatkan Kementerian Agama untuk lebih berhati-hati. Tak hanya dalam bertindak, namun juga dalam berbicara dan mengambil kebijakan. Pasalnya, selama ini Kemenag kerap menggulirkan rencana kebijakan yang sukses membuat geger publik.

Ace kemudian membahas salah satunya terkait kebijakan untuk menarik konsep mengenai jihad dari kurikulum sekolah. Bagi Ace, jihad tak hanya berbicara mengenai perang. Belajar dengan bersungguh-sungguh maupun bekerja semaksimal mungkin juga bisa dibilang jihad. Namun akhirnya, wacana itu urung dilaksanakan sehingga materi jihad kembali dimasukkan ke kurikulum pendidikan.

"Iya. Tentu (harus lebih berhati-hati). Misalnya, kalau pernyataan, misalnya ya, soal konsep jihad yang tidak akan dimasukkan ke dalam kurikulum walaupun alhamdulillah sekarang sudah dimasukkan kembali ke dalam kurikulum. Kan jihad itu bukan hanya perang," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/2). "Orang belajar secara sungguh-sungguh itu juga jihad. Orang bekerja secara sungguh-sungguh itu juga jihad."

Lebih lanjut, ia meminta agar Kemenag bisa kembali ke tugas dan fungsi mereka sehingga bisa mewujudkan harmonisasi antar umat beragama. "Karena kan justru Kemenag itu kan harus menciptakan kehidupan yang harmoni, terutama dalam kehidupan keagamaan kita," ungkapnya.


Belum lama ini, Kemenag kembali menjadi sorotan terkait posisi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) katolik. Bagaimana tidak, posisi tersebut diisi oleh Sekretaris Jenderal Kemenag Nur Kholis Setiawan yang beragama Islam.

Tak pelak publik pun ramai menyoal posisi ini. Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menjelaskan, Nur Cholis merupakan pejabat sementara karena pejabat sebelumnya, yaitu Eusabius Binsasi, pensiun sejak Juli 2019.

Meski demikian, Kemenag akhirnya menyampaikan permohonan maafnya. Sebagai tindak lanjut penanganan, Nur Kholis akan menunjuk Plt Dirjen Bimas Katolik yang baru, yang berasal dari internal Direktorat Bimas Katolik.

"Saya mohon maaf atas semua kekhilafan tersebut," kata Nur Kholis dalam keterangan tertulis, Selasa (11/2). Ia mengakui jika dirinya kurang cermat dalam membaca aturan penunjukan Plt.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait