Tragedi Tak Manusiawi ABK WNI Di Kapal Tiongkok, Komnas HAM Beri Respons Ini
Nasional

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) angkat berbicara mengenai kasus dugaan eksploitasi yang dialami ABK asal Indonesia selama bekerja di kapal milik Tiongkok.

WowKeren - Beredarnya video yang memperlihatkan bagaimana jenazah anak buah kapal (ABK) asal Indonesia dilempar ke laut oleh kapal ikan milik Tiongkok sangat menghebohkan publik. Dibalik video itu, terungkap tragedi yang mengejutkan terkait dugaan eksploitasi terhadap ABK WNI selama bekerja di kapal tersebut.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) lantas menyerukan investigasi guna menyelidiki adanya eksploitasi hingga perdagangan manusia pada ABK WNI itu. Komnas HAM lantas mendesak Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi agar segera meminta otoritas Tiongkok ikut ambil bagian dalam investigasi di balik insiden tersebut.

”Pertama, Kemenlu mesti mendesak otoritas Tiongkok untuk menginvestigasi dugaan eksploitasi tersebut,” kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik seperti dilansir dari Detik pada Kamis (7/5). “Bahkan kemungkinan telah terjadinya perdagangan manusia.”

”Kedua, jika mengikuti keterangan ABK yang selamat, maka perlu diselidiki juga perlakuan tidak manusiawi,” sambungnya. “Hal ini terkait makanan, minuman dan pelayanan kesehatan yang didapatkan ABK WNI selama bekerja.”

Seperti yang diketahui, para ABK WNI yang berjumlah 18 orang tersebut diduga mengalami eksploitasi dan penyiksaan saat berlayar menangkap ikan. Dalam pengakukan, mereka mengeluh tak mendapat air minum layak serta jam kerja memadai.


Bahkan akibat perlakuan tak manusiawi yang diterima, 4 ABK WNI sampai meninggal dunia. Tiga ABK WNI yang meninggal saat berlayar kemudian dilarung ke laut sementara satu korban meninggal di rumah sakit Korea Selatan.

Komnas HAM lantas menduga jika ABK WNI yang bekerja di kapal Tiongkok itu tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Hal ini diketahui dari ABK yang meninggal karena mengalami pembengkakan di tubuh. Oleh sebab itu, insiden meninggalnya ABK karena sakit juga perlu diselidiki dengan serius.

”Ada informasi dari ABK yang selamat bahwa ketiga ABK yang meninggal mengalami pembengkakan tubuh secara bertahap dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan,” ujar Taufan. “Mengapa tidak ada langkah pelayanan kesehatan dari pihak kapal terhadap pekerjanya yang sakit? Itu juga mesti diinvestigasi.”

Tragedi ini terkuak setelah kapal Tiongkok yang mengangkut ABK WNI itu berlabuh di Busan, Korea Selatan. Para korban lantas kabur dan meminta pertolongan kepada Pemerintah Korea Selatan, yang kemudian kesaksian mereka diberitakan oleh media disana.

Kini, Komnas HAM juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk memastikan keselamatan ABK WNI yang berhasil kabur tersebut. Diharapkan ABK WNI itu dapat segera dikembalikan ke keluarganya dan menerima keadilan sebagai ganti rugi peristiwa buruk yang telah diterima.

”Ketiga, yang tidak kalah pentingnya memastikan ABK yang selamat dikembalikan ke keluarganya,” papar Taufan. “Serta mendapatkan seluruh hak-hak mereka termasuk ganti kerugian atas kondisi buruk yang mereka alami.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru