Kurva Kasus Corona Sedang Naik, Bali Justru Siap New Normal 9 Juli
Nasional

Kurva kasus positif Corona di Bali sedang menanjak. Namun situasi perekonomian yang sudah terlalu lama 'mati' dan menyebabkan krisis memaksa pemerintah Bali mencoba menerapkan era new normal.

WowKeren - Bali menjadi salah satu daerah yang beberapa waktu belakangan mengonfirmasi banyak kasus positif COVID-19. Bahkan pada Sabtu (4/7) pekan lalu Bali sempat masuk jajaran 5 besar provinsi dengan kasus positif harian terbanyak di Indonesia.

Dan di tengah situasi tersebut, seluruh bupati dan wali kota di Bali malah sepakat untuk melaksanakan protokol tatanan kehidupan baru alias new normal. Sedianya era new normal ini akan diberlakukan mulai Kamis (9/7) besok.

Terkait dengan keputusan ini, Gubernur Bali, I Wayan Koster, menilai dampak pandemi COVID-19 sudah terlalu lama terjadi tanpa kepastian kapan akan berakhir. Padahal saat ini kondisi perekonomian Bali, yang bertumpu pada sektor pariwisata, benar-benar lumpuh akibat pandemi tersebut.

"Jika ini kita biarkan bisa menimbulkan masalah sosial baru dan muncul kerawanan di dalamnya," ujar Koster lewat keterangan tertulis, Selasa (7/7). Oleh karenanya pemerintah setempat pun sepakat mencoba perlahan-lahan menormalkan kembali tatanan kehidupan di sana meski tetap dengan mengedepankan protokol kesehatan.


Salah satunya dengan memfokuskan perhatian pada tiga lokasi yang rawan menjadi klaster penyebaran wabah virus Corona. Ketiganya adalah pasar tradisional, keluarga, dan masyarakat. Koster pun menugaskan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bali untuk fokus pada pengelola pasar tradisional, desa adat, dan kelurahan sebagai ujung tombak penanganan wabah saat ini.

Sebagai langkah pencegahan, pasar tradisional yang diizinkan beroperasi hanya pasar yang sudah menerapkan protokol new normal secara ketat. Selain itu desa adat juga harus menerapkan perarem atau peraturan dari aparat desa adat setempat yang mengatur protokol new normal.

Menurut Koster, saat ini tinggal 50 desa adat yang belum menyesuaikan peraremnya. "Kita harapkan besok semua selesai sehingga mulai tanggal 9 Juli desa adat serentak menerapkan perarem penanganan COVID-19," tegas Koster, dikutip dari Kompas, Rabu (8/7).

Selain itu, Koster juga meminta seluruh pimpinan daerah untuk melakukan sosialisasi secara masif serta mengadakan simulasi penerapan era new normal. Kader PDI Perjuangan itu pun meminta Satgas Gotong Royong Dea Adat dan relawan-relawan setempat untuk kembali aktif.

Koster pun menekankan, kendati berisiko, apabila dikerjakan dengan kehati-hatian dan disiplin tinggi maka era new normal tak akan menimbulkan masalah baru. "Prinsipnya bertahap, selektif, dan terbatas," pungkas Koster.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru