Biaya Lebih Terjangkau, Tes Serologi COVID-19 Diklaim Punya Akurasi Tinggi
menpan.go.id
Nasional

Tes ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidak respons kekebalan tubuh. Tes ini dilakukan dengan mengambil serum darah pasien kemudian diproses oleh mesin khusus.

WowKeren - Tes Serologi COVID-19 disebut-sebut bisa mendeteksi kadar antibodi yang lebih spesifik untuk COVID-19. Hal itu sebagaimana dikatakan oleh CEO National Hospital Surabaya Hans Wijaya.

Tes ini dilakukan dengan mengambil serum darah pasien. Lalu serum ini akan diproses oleh mesin immuno-autoanalyzer. "Jadi prosesnya memakai mesin, tidak hanya satu cartridge seperti rapid test," kata dia dilansir Suara Surabaya, Rabu (8/7).

Tes ini dinilai lebih cepat dan memiliki akurasi yang lebih tinggi. Tak cukup sampai di situ, harganya juga lebih terjangkau. Tes ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidak respons kekebalan tubuh, berupa antibodi Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG) terhadap virus corona.

Hans kemudian menjelaskan jika dalam suatu penyakit selalu dilihat kadar antigen dan antibodi. Begitu pula dengan COVID-19. Selama ini untuk mengetahui kondisi antibodi masyarakat melakukan rapid test.


Namun untuk tes serologi ini, ia mengklaim lebih unggul. Ia menyebut bahkan akurasi tes serologi bisa mencapai 95 persen.

"Hasil tes serologi lebih unggul. Mulai dari akurasinya lebih tinggi karena memakai mesin dan reagen yang dirancang khusus di Lembaga Pelayanan Kesehatan, seperti Rumah Sakit," kata Hans menjelaskan. "Sedangkan rapid test, dirancang untuk di tempat umum. Jadi jelas, perbedaan rancangan itu juga mempengaruhi tingkat akurasi."

Tak cukup sampai di situ. Keunggulan lainnya adalah dari segi waktu. Pasien bisa langsung mengetahui hasilnya kurang dari 2 jam. "Tes serologi akurasinya bisa lebih dari 95 persen. sementara rapid test 30 persen. Pasien yang tes serologi COVID-19 juga bisa langsung tahu hasilnya di bawah 2 jam," jelasnya.

Untuk hasilnya, istilah yang digunakan juga sama seperti rapid test yakni reaktif dan non reaktif. Untuk pasien yang hasilnya reaktif, maka akan dites swab. Untuk serologi, ada angka cut-off. Semakin tinggi angkanya menunjukkan semakin tinggi pula kadar antibodi yang dimiliki pasien.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru