91 Persen Pekerja Dirumahkan Belum Terdaftar, Survei Sebut Kartu Pra Kerja Tak Tepat Sasaran
Nasional

Peneliti IDEAS Ahsin Aligori mengatakan jika hanya ada sedikit sekali peserta yang merupakan pekerja yang dirumahkan. 91 persen pekerja yang dirumahkan tidak mendaftar program ini.

WowKeren - Pemerintah telah menjalankan program Kartu Pra Kerja sejak Juni 2020. Program ini diklaim sebagai salah satu cara pemerintah untuk membantu para pekerja yang terdampak pandemi COVID-19.

Namun rupanya, program itu belum sepenuhnya tepat sasaran sesuai yang diharapkan. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga riset sosial Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS).

Lewat survei ini, diketahui jika sebagian besar sebagian besar peserta merupakan karyawan atau 59 persen dari total peserta. Sementara sisanya 41 persen adalah wirausaha.

Peneliti IDEAS Ahsin Aligori mengatakan jika hanya ada sedikit sekali peserta yang merupakan pekerja yang dirumahkan. Sebanyak 91 persen pekerja yang dirumahkan rupanya tidak mendaftar program ini.


"Ini kalau melihat penerima survei ini yang dirumahkan sangat sedikit sekali mengikuti Kartu Pra Kerja," kata Ahsin dalam webinar, Rabu (30/9). "Padahal salah satu target Pra Kerja yaitu menyelamatkan mereka yang terkena PHK. Ini salah satu temuan kita bahwa peserta yang dirumahkan banyak yang belum mengikuti program Pra Kerja."

Survei ini dilakukan terhadap 346 peserta yang tersebar ke seluruh Indonesia. Mereka sebagian besar berada di rentang usia 26-30 tahun sebanyak 41 persen. Sisanya 36 persen berusia 21-26 tahun dan 23 persen berusia 16-20 tahun.

Selain itu, dari hasil survei Ahsin menyebut jika karyawan yang dirumahkan mengaku belum siap untuk membuka usaha baru atau berwirausaha. "Seluruh responden karyawan yang mengalami PHK mengaku tidak siap beralih untuk menjadi wirausahawan. Responden yang mengikuti program Kartu Pra Kerja memberi perhatian besar untuk pelatihan wirausahaan daring," terangnya.

Lebih jauh, Ahsin menilai program ini masih belum berhasil karena tidak tepat sasaran. Terlebih lagi, para peserta rupanya mengaku tidak mendapat manfaat yang berarti dari pelatihan Kartu Pra Kerja yang mereka ikuti.

Motivasi mereka lebih ke mendapatkan uang bansos. "Motivasi utama mengikuti pelatihan (Kartu Pra Kerja) lebih untuk mendapatkan dana bansos," jelas Ahsin.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait