BMKG Catat Gempa Hampir 12.000 Kali per Tahun: Ini Bukan Peningkatan tapi Lonjakan
Nasional

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan mitigasi sangat diperlukan untuk menghadapi bencana yang bisa datang sewaktu-waktu.

WowKeren - Sudah menjadi rahasia umum jika Indonesia memiliki potensi bencana alam yang beragam. Hal ini tak lepas dari kondisi geografis Indonesia yang terletak di pertemuan lempeng aktif bumi.

Salah satu bencana alam yang patut diwaspadai adalah gempa bumi. Aktivitas gempa bumi di Indonesia kian mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Oleh sebab itu perlu dilakukan yang namanya mitigasi bencana dan juga evakuasi. Untuk mengurangi dampak yang besar akibat bencana alam, maka alat pendeteksi dini bencana juga harus diperkuat, seperti pendeteksi gempa dan tsunami.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan mitigasi sangat diperlukan untuk menghadapi bencana. Sehingga ketika bencana datang masyarakat sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri.


"Jadi intinya kita harus selalu waspada dan siap apabila sewaktu-waktu terjadi gempabumi dan tsunami," kata Dwikorita, Selasa (6/10). "Inilah yang membuat kita harus selalu berlatih agar kita terampil/ cekatan, tidak canggung, tidak panik, dan tahu apa yang harus dilakukan seandainya terjadi gempabumi dan tsunami."

Lebih jauh, ia juga membeberkan adanya lonjakan dalam aktivitas gempa di Tanah Air selama beberapa tahun terakhir. Sebelum tahun 2017, rata-rata kejadian gempa berkisar antara 4.000 hingga 6.000 kali dalam setahun. Dari gempa-gempa tersebut, sekitar 200 terekam memiliki kekuatan lebih dari 5 magnitudo.

Lalu setelah tahun 2017, jumlah ini mengalami lonjakan. Bahkan pada 2018 BMKG mencatat hampir ada 12.000 gempa terjadi di Indonesia.

"Namun setelah tahun 2017 jumlah kejadian itu meningkat menjadi lebih dari 7000 kali dalam setahun," bebernya. "Bahkan tahun 2018 tercatat sebanyak 11.920 kali kejadian gempa. Ini namanya bukan peningkatan, tapi sebuah lonjakan."

Pada Selasa (6/5), BMKG melakukan IOWave20, latihan mitigasi dan evakuasi dalam merespons sistem peringatan dini tsunami. Kegiatan rutin 2 tahunan ini dilakukan bersama dengan 24 negara lain. "Mari berpartisipasi dalam IOwave20 untuk membangun kesiapan menghadapi tsunami di masa pandemi," kata dia.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait