Klaster Demo Muncul di Semarang, Ini Kata Ganjar Pranowo
Nasional

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan kepada masyarakat agar menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan yang berpotensi kerumunan, usai munculnya klaster demo di Kota Semarang.

WowKeren - Gelombang demo untuk menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law tak kunjung berhenti. Para ahli pun memperingatkan jika kerumunan para demonstran tersebut dapat menciptakan klaster penyebaran virus corona (COVID-19) yang baru.

Di Semarang sendiri telah tercatat 11 demonstran yang dinyatakan positif COVID-19 usai melakukan aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun mengingatkan kepada masyarakat agar menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan yang berpotensi kerumunan.

"Bukan kita melarang demo tidak. Tapi itu kan bisa menjadi lonjakan kasus (outbreak)," ujarnya. "Dan sekarang sudah kita tes dan ada hasilnya. Saya hanya mengingatkan kepada kawan-kawan ayo kita saling menahan diri."

Ganjar meminta apabila ada yang ingin menyampaikan aspirasinya bisa dilakukan dengan cara yang baik. "Kami bukan tidak kasih saluran, silakan datang ke disnaker untuk bertanya dan menyampaikan pendapat atau di Undip juga buat posko pengaduan," katanya.

Ganjar juga mewanti-wanti terkait penularan COVID-19 dari aksi demonstrasi itu. "Demonya diganti dengan cara yang lebih baik saja. Tidak di jalan dan berkerumun, tapi datang ke kami untuk menyampaikan aspirasi," tegasnya.


Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Semarang melaporkan munculnya klaster COVID-19 yang berasal dari aksi demo menolak UU Cipta Kerja. Mereka yang terjangkit hampir semuanya pernah berdemonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah.

"Ada 10 demonstran yang positif COVID-19. Setelah ditelusuri ada satu orang lainnya yang terpapar. Jadi klaster demo berjumlah 11 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moch Abdul Hakam kepada wartawan, Jumat (16/10).

Abdul Hakam menyebut demonstran yang positif itu merupakan buruh dari dua perusahaan di Semarang. "Awalnya dari pihak perusahaannya aktif mengadakan rapid test kepada para buruh yang ikut demo itu. Mereka diketahui reaktif lalu dilakukan swab ketahuan positif," jelasnya.

Orang-orang yang dinyatakan positif COVID-19 tersebut tidak menunjukan gejala sama sekali. Hingga saat ini, para demonstran yang positif terinfeksi virus corona tengah menjalani karantina di Rumah Dinas Wali Kota Semarang.

Dia mengimbau bagi para demonstran dari kalangan buruh, mahasiwa atau masyarakat lainnya untuk segera memeriksakan diri apabila mengalami gejala. "Bagi teman buruh, mahasiswa atau siapa pun yang merasa saking atau tidak enak setelah ikut unjuk rasa kemarin tolong periksakan diri," pungkasnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait