Vaksin Sinovac Mulai Masuk RI, Risma Upayakan Semua Warga Surabaya Kebagian
Nasional

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak ingin jika ada warganya yang dapat sedangkan sebagian lainnya tidak memperolehnya. Oleh sebab itu, ia mengupayakan agar semuanya dapat.

WowKeren - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengupayakan agar seluruh warga Kota Pahlawan bisa mendapatkan vaksin COVID-19. Diketahui, vaksin COVID-19 asal Tiongkok, Sinovac, mulai masuk ke Indonesia pada Minggu (6/12) lalu.

Ke depan, vaksin akan terus didatangkan secara bertahap. Risma tidak ingin jika ada warga yang dapat sedangkan sisanya tidak kebagian. Oleh sebab itu, ia mengupayakan agar semuanya dapat.

"Itu kan ada jumlah yang terbatas, sementara saya ndak biasa ini dapat. Ini nggak dapat," kata Risma di SMPN 1 Surabaya, Selasa (8/12). "Saya nggak biasa. ini Pak Sekda dan Kadinkes sudah kami minta kalau memang itu kami akan minta untuk seluruhnya warga Surabaya."

Risma pun menyebut jika Pemkot sudah mengkalkulasi berapa dana yang dibutuhkan untuk menyediakan vaksin Sinovac. Yang jelas, Pemkot tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD. Untuk vaksin ini sendiri, akan diprioritaskan untuk guru dan tenaga medis.


"Pakai CSR yang belum kami ambil seperti di YKP, nanti itu yang kita gunakan untuk menutupi kekurangan untuk vaksin kalau dari pemerintah pusat kurang," ujarnya lagi. "Karena yang didulukan guru, tenaga medis, kalau kurang untuk warga kita siapkan dari CSR tadi."

Nantinya, sebanyak 3 juta penduduk bisa mendapatkan vaksin melalui BPJS. Namun dosis vaksin dari Pemerintah Pusat tidak sampai 2 juta. "Ada yang kalau BPJS mereka dapat sekitar 2 jutaan, itu pun diambil dari yang dapat dari pemerintah sekitar 1 juta sekian. Itu yang kita tangani dengan CSR, mudah-mudahan cukup," ujarnya.

Untuk vaksinasi sendiri, Risma menyebut akan dilakukan di puskesmas. Yang jelas, tidak ada wilayah tertentu yang menjadi prioritas di Surabaya.

Sementara itu untuk usia prioritas, Risma mengatakan, umur 21 sampai 56 tahun yang akan didahulukan. "Iya seperti swab (di Puskesmas). Nanti kita lihat misalkan pedagang pasar dulu terus siapa dulu," katanya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait