Varian Baru Corona Di Inggris Banyak Jangkit Anak-Anak, IDI Imbau Hati-Hati Buka Sekolah Tatap Muka
AP
Nasional

Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban, lantas menyatakan bahwa varian baru corona yang ditemukan di Inggris tersebut banyak menjangkit anak-anak.

WowKeren - Varian baru virus corona (COVID-19) yang ditemukan di Inggris kini menjadi perhatian dunia. Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban, lantas menyatakan bahwa varian baru corona tersebut banyak menjangkit anak-anak karena sekolah di Inggris telah dibuka kala varian baru tersebut pertama kali ditemukan.

"Varian baru ini pada waktu Inggris terakhir lockdown sekolah tetap dibuka. Sehingga yang terjadi adalah peningkatan yang terinfeksi di anak-anak," tutur Zubairi pada Selasa (29/12). "Namun, saat diperiksa, ternyata peningkatan infeksi di anak akibat varian B.1.1.7 (nama lain varian baru) lebih banyak dibandingkan dengan varian yang lama, walaupun tak amat sangat berbeda."

Menurut Zubairi, temuan mutasi COVID-19 pada anak-anak ini akan lebih berbahaya. Pasalnya, anak-anak bisa menularkan virus ke lebih banyak kelompok rentan dengan penyebaran yang lebih cepat.

"Itu yang dikhawatirkan, karena kalau dari anak penularannya bisa ke rumah, orang dewasa, usia lansia, komorbid," jelas Zubairi. "Itu yang amat dikhawatirkan."


Lebih lanjut, Zubairi menyoroti kenaikan kasus positif COVID-19 di Indonesia yang mencapai sekitar 20 persen dalam sepekan terakhir. Oleh sebab itu, Zubairi mengimbau agar rencana pembukaan sekolah tatap muka pada Januari 2021 mendatang dipertimbangkan dengan prinsip kehati-hatian.

"Ada juga patokan CDC di Amerika bahwa kalau (persentase kenaikan kasus corona) di atas 10 persen harus amat hati-hati membuka sekolah lagi," pungkas Zubairi. "Kita sekarang 20 persen, mohon diperhatikan. Kalau (sekolah) terpaksa buka, harus monitor amat sangat ketat dan kebijakannya disesuaikan."

Di sisi lain, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan program belajar alternatif selain tatap muka untuk pembelajaran siswa sekolah pada semester genap tahun ajaran 2020/2021. Salah satunya adalah program Belajar Dari Rumah (BDR) yang ditayangkan di Televisi Republik Indonesia (TVRI) untuk jenjang pendidikan PAUD dan Sekolah Dasar (SD).

Selain pembelajaran melalui TVRI, tersedia juga tayangan pembelajaran yang bisa disaksikan di TV Edukasi dan Radio Edukasi. Televisi dibawah naungan Kemendikbud tersebut dapat diakses pada satelit Telkom-4 frekuensi 4125/V/5500. Ada juga kanal pembelajaran lewat belajar.id. yang bisa diakses para peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan, termasuk melalui aplikasi Rumah Belajar.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait