15 Sekolah di Tanjungpinang Bakal Gelar Pembelajaran Tatap Muka Mulai 18 Januari Mendatang
Nasional

15 sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau rencananya akan tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 mulai 18 Januari 2021 mendatang.

WowKeren - Sebanyak 15 sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melaksanakan pembelajaran tatap muka pada semester genap tahun ajaran 2020/2021. Pembukaan tersebut akan dimulai pada 18 Januari 2021 mendatang.

Keputusan ini sesuai dengan Surat Edaran Wali Kota Tanjungpinang Nomor : 422.1/1830 /5.3.01/2020 tentang Pembelajaran Tatap Muka Semester Genap Tahun Ajaran 2020/2021 di Satuan Pendidikan pada Masa Kebiasaan Baru. Edaran itu diterbitkan Wali Kota Tanjungpinang Rahma pada Rabu 30 Desember 2020.

Menurut surat edaran tersebut, Rahma menyebutkan bahwa pihaknya akan menggelar pembelajaran tatap muka semester genap tahun ajaran 2020/2021. Sekolah-sekolah tersebut diharuskan mengisi daftar cek protokol kesehatan di data pokok pendidikan (Dapodik) dan sudah memenuhi semua protokol kesehatan.


Satuan pendidikan dalam pembelajaran tatap muka harus melaksanakan standar operasi dan prosedur (SOP) yang telah ditentukan. Satuan pendidikan sudah meminta surat persetujuan orang tua bahwa anaknya bersedia mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat.

Kemudian, pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan akan dibuka secara bertahap di kelurahan yang sudah berada pada zona kuning/hijau mulai 18 Januari 2021. Untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka sendiri akan di-monitoring dan dievaluasi setiap saat oleh satuan pendidikan. Apabila ada yang terindikasi COVID-19, maka akan segera dilakukan penutupan sekolah dan penerapan kembali belajar daring.

Sementara itu, sejumlah daerah di Tanah Air memutuskan untuk menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka usai terjadi lonjakan kasus baru COVID-19. Tak hanya itu, epidemiolog pun meminta agar pemerintah mengkaji ulang sejumlah kebijakan seperti rencana pembukaan sekolah.

Terlebih, selama libur akhir tahun ketika tidak ada pencegahan cukup besar seperti pembatasan sosial skala besar (PSBB) tingkat daerah atau pembatasan kerumunan. Hal ini diperkirakan, dalam 10-14 hari setelah liburan akan terlihat peningkatan kasus COVID-19. "Bisa jadi kita akan melihat kasus harian menyentuh 8.000-9.000," kata Epidemiolog UGM, Bayu Satria, Jumat (1/1).

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait