BPPTKG menyebut Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi 2021 setelah lava pijar teramati berguguran sejak Senin (4/1) kemarin. Begini penjelasan selengkapnya.
- Elvariza Opita
- Rabu, 06 Januari 2021 - 07:59 WIB
WowKeren - Sejumlah gunung berapi tengah dalam kondisi aktif saat ini. Termasuk di antaranya Gunung Merapi yang bahkan menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sudah masuk dalam fase erupsi 2021.
"Secara teknis bisa dikatakan saat ini Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi tahun 2021," terang Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam siaran pers virtual di Zoom, Selasa (5/1). Hal ini ditandai dengan guguran lava pijar yang teramati sejak Senin (4/1) kemarin, diiringi dengan temuan api diam.
"Lava pijar telah muncul dari dasar Lava 1997," terang Hanik, dilansir dari Detik News, Rabu (6/1). "Ini mengindikasikan munculnya api diam dan lava pijar."
Sejak Senin guguran lava pijar terus terjadi. "Guguran ini terus terjadi, yang penting intensitas material guguran jadi suatu indikator magma menuju permukaan. Sejak semalam ini dari seismisitas ada 40 guguran, ini bercampur antara guguran material lama (dan baru)," bebernya.
Salah satu momen ketika lava pijar berguguran dari puncak Merapi juga berhasil tertangkap kamera yang kemudian diunggah di akun Twitter BPPTKG, Rabu dini hari tadi. Disebutkan BPPTKG, lava pijar itu teramati di CCTV sejak pukul 18.47 WIB, kemudian 19.11 WIB.
"Aktivitas guguran terdengar di Pos Babadan pada pukul 20.21 dan 22.00 WIB," tulis BPPTKG. "Sedangkan Pos Kaliurang mengamati guguran lava pijar dan mendengar suara guguran pada pukul 22.37 dan 23.00 WIB."
Peningkatan aktivitas Gunung Merapi ini pun membuat kata kunci terkait sempat menjadi trending topic Indonesia. Lini masanya sendiri bukan cuma dipenuhi foto terbaru dari Gunung Merapi tetapi juga doa dan harapan agar selalu dalam perlindungan Yang Maha Kuasa.
Di sisi lain, BPPTKG tak hanya mengamati adanya api diam dan lava pijar, tetapi juga perihal munculnya gundukan yang diduga material baru. Letaknya sendiri berada di bibir kawah pada Lava 1997.
Kendati demikian, BPPTKG ternyata belum bisa memastikan apakah gundukan material baru ini indikasi munculnya kubah lava 2021. Sebab Lava 1997 berada di bibir kawah sehingga setiap material baru yang berguguran tidak bisa berkumpul dan langsung runtuh.
(wk/elva)
