Terungkap Alasan Mulia Menag Yaqut Ngotot Minta Doa Semua Agama dan 'Santai' Walau Banjir Kritik
kemenag.go.id/Fadilah
Nasional

Perkara pembacaan doa semua agama yang diusulkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terus menuai pro dan kontra hingga menimbulkan rasa heran tersendiri untuk sang menteri. Begini penjelasannya.

WowKeren - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terus menjadi sorotan setelah meminta agar dibacakan doa semua agama. Banyak pihak mengkritik sikap Menag ini sebagai wujud salah kaprah soal toleransi, meski belakangan Yaqut juga sudah mengklarifikasinya.

Kini Yaqut kembali memberi pernyataan soal usulan yang diakui membuatnya terkejut karena tiba-tiba menjadi ramai. Yaqut mempertanyakan mengapa pembacaan doa semua agama disambut pro dan kontra publik, apalagi karena sedianya hanya dilakukan di acara internal Kemenag.

"Jadi salahnya doa ini apa sih? Orang disuruh doa kok ribut, itu salahnya doa ini apa? Ini pertanyaannya saya," ujar Yaqut dalam rapat dengan Komisi VIII DPR RI, Kamis (8/4). "Saya boleh dong nanya. Salahnya doa apa, kan enggak ada salahnya."

Diungkap Yaqut, permintaan doa semua agama di muncul ketika menghadiri rapat kerja nasional Kemenag yang dihadiri pegawai eselon I dan II se-Indonesia. Dalam acara tersebut, rupanya doa hanya disampaikan secara Islam.


Padahal, seperti sudah disampaikan Yaqut sebelumnya, doa dimaksudkan untuk memberi perlindungan dari perilaku koruptif dan negatif. Karena itulah, sudah seharusnya doa dilakukan di semua agama karena perilaku semacam itu tentu bisa dilakukan siapapun tanpa memandang keyakinan apa yang dipeluknya.

"Nah saya berpikir begini, masa sih yang disuruh menjauhi fraud, menjauhi korupsi, menjauhi birokrasi melayani dirinya sendiri, cuma Muslim saja? Sementara ada pegawai yang beragama bukan Muslim," papar Yaqut, dikutip dari Kompas, Jumat (9/4).

Karena itulah ia mendorong seluruh pegawainya yang beragama selain Islam untuk juga berdoa agar mengingat Tuhan dan dijauhkan dari perilaku yang tidak baik. Dan kembali Yaqut menegaskan, usulan pembacaan doa semua agama ini dilakukan hanya di lingkungan Kemenag, di agenda yang diikuti seluruh pegawai dari berbagai agama.

"Itu asumsi, apakah itu benar ya masing-masing person saya kira (yang menentukan), (apakah) dengan doa itu menjauhkan perilaku itu enggak. Kalau doa saja sudah tidak menjauhkan dia dari perilaku buruk, terus apalagi yang bisa menjauhkan mereka kecuali maut," tutur Yaqut.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait