Soroti Kondisi COVID-19 India, KSPSI Putuskan Tak Ikut Aksi di Hari Buruh
Unsplash/Koshu Kunii
Nasional

Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) memutuskan untuk tidak menggelar aksi massa di Hari Buruh pada 1 Mei mendatang untuk mencegah terciptanya klaster penularan COVID-19 baru.

WowKeren - Kaum buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) memutuskan untuk tidak turun ke jalan dan menggelar aksi besar-besaran di Hari Buruh Internasional pada Sabtu (1/5) mendatang. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan situasi pandemi virus corona (COVID-19).

"Kami memutuskan untuk Mayday 2021 kami tidak menggelar aksi massa besar-besaran seperti tahun-tahun sebelumnya, karena kami tidak ingin menciptakan klaster baru," ungkap Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea dalam konferensi pers pada Kamis (29/4). "Karena setiap tahun teman- teman pers tentu tahu puluhan ribu massa kami masuk Jakarta dengan jumlah massa yang sangat besar dari berbagai daerah."

Selain itu, KSPSI juga berkaca dari situasi di India yang kini mengalami "tsunami" COVID-19. "Kami berempati dengan situasi dan kondisi masyarakat, meningkatnya pandemi COVID-19. Kita bisa melihat di India, ketika sudah turun sekarang naik drastis dengan jumlah yang sangat luar biasa," jelas Andi.

Adapun KSPSI disebutnya telah melakukan koordinasi terkait hal ini. "Kemarin, kami melakukan rapat terbatas dengan seluruh jajaran pimpinan buruh yang berada struktur KSPSI pimpinan Andi Gani Nena Wea," lanjutnya.


Sementara itu, KSPSI juga menyatakan dukungan terhadap kebijakan larangan mudik pemerintah tahun ini. Andi juga mengingatkan para buruh agar tetap menjaga diri di tempat kerja sehingga penularan COVID-19 dapat dihindari.

"Kami juga mendukung keputusan pemerintah mengenai larangan mudik karena itu merupakan yang terbaik saat ini," tuturnya. "Saya yakin, anggota saya, jutaan anggota saya bisa memahami keputusan saya sebagai presiden dan keputusan bersama DPP KSPSI ini yang terbaik untuk perjuangan kita saat ini."

Meski memutuskan untuk tidak turun ke jalan, Andi mengaku bahwa pihaknya tetap akan menunjuk delegasi untuk menyampaikan petisi Mayday 2021 ke Istana. "Kami akan ke Istana Negara jam 12 siang pada 1 Mei untuk menyerahkan petisi Mayday 2021," terang Andi.

Di sisi lain, elemen buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) disebut akan turun ke jalan pada 1 Mei mendatang. Menurut Presiden KSPI Said Iqbal, setidaknya ada 50 ribu buruh yang tergabung di KSPI yang akan mengikuti aksi Mayday 2021.

Mereka tersebar di 3.000 perusahaan/pabrik, 200 kabupaten/kota, dan 24 provinsi. Khusus untuk Jakarta, aksi akan dipusatkan di Istana dan Mahkamah Konstitusi.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru