COVID-19 di Kudus Mencekam, 32 Orang Meninggal Dalam Sehari Bikin Petugas Kewalahan
Flickr/cdcglobal
Nasional

Kudus Jawa Tengah dihadapkan dengan 'amukan' COVID-19 yang menewaskan hingga 32 pasien dalam sehari. Begini penuturan BPBD Kudus soal kondisi di daerah tersebut.

WowKeren - Sejumlah daerah menunjukkan lonjakan kasus COVID-19 setelah masa libur Lebaran berakhir. Salah satunya Kudus, Jawa Tengah yang kini bak tengah diamuk wabah COVID-19.

Bukan cuma jumlah kasus positif yang terus meningkat tetapi juga angka kematiannya. Bahkan petugas di Kudus sampai menerapkan sistem waiting list dalam proses pemakaman jenazah pasien COVID-19.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Budi Waluyo, diperlukan setidaknya 1 jam untuk pemulasaran satu jenazah COVID-19. Sedangkan jumlah tim yang bisa dikerahkan terbatas.

"Jadi waiting list, pemakaman jenazah dengan prokes COVID-19 butuh waktu satu jam. Sedangkan tim pemakaman jumlahnya 20 orang yang dibagi shif pagi dan malam," tutur Budi, Rabu (2/6). "Setiap tim berjumlah 10 orang menangani satu jenazah."

Menurut Budi, intensitas pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 meningkat sejak 18 Mei 2021 kemarin. Bila biasanya cuma 1-2 jenazah per hari, sejak tanggal tersebut angkanya terus bertambah menjadi 4 jenazah dalam sehari.


Bahkan angka ini kembali meroket beberapa waktu belakangan sampai menyentuh puluhan. "Kemarin 32 jenazah dimakamkan dalam sehari dari beberapa rumah sakit," jelas Budi, dikutip pada Kamis (3/6).

"28 jenazah kami tangani dan sisanya ditangani dari pihak NU dan Muhammadiyah. Jumlah ini paling tinggi pasca Lebaran," imbuhnya.

Kondisi pengendalian COVID-19 di Kudus memang tengah sangat mengkhawatirkan dengan lonjakan kasus positif, aktif, maupun kematiannya. Sampai Rabu (2/6) malam, jumlah kasus aktif COVID-19 sebagaimana dihimpun di laman resmi pemerintah setempat mencapai 1.232 kasus.

Sebanyak 938 pasien di antaranya tengah menjalani isolasi mandiri. Sedangkan total kumulatif kasus positif COVID-19 di Kudus mencapai 7.637, dengan 5.773 di antaranya telah dinyatakan sembuh, sedangkan 632 kasus meninggal dunia.

Otoritas berwenang memang sudah berkali-kali mengingatkan soal potensi lonjakan kasus COVID-19 selepas libur Lebaran. Bahkan Pakar Epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, memperkirakan Indonesia bisa mencapai puluhan ribu kasus positif per hari pada Juni.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru