Kudus 'Diamuk' COVID-19, 196 Nakes Positif Meski Sudah Terima Vaksin
Pixabay/lukasmilan
Nasional

Ratusan tenaga kesehatan di Kudus, Jateng dikonfirmasi positif COVID-19 di tengah krisis kesehatan yang melanda. Bahkan satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

WowKeren - Kudus, Jawa Tengah menjadi salah satu daerah dengan tingkat infeksi virus Corona tertinggi di Indonesia saat ini. Klaster dengan jumlah positif COVID-19 yang tinggi ditemukan di sana, termasuk menginfeksi hingga ratusan tenaga kesehatan.

Tak main-main, Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Edy Kusworo, menuturkan ada 196 nakes yang kini terkonfirmasi positif COVID-19. Bahkan satu orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia karenanya.

"Sampai kemarin ada 196 nakes (COVID-19). Hari ini masih proses," tutur Edy kepada Kumparan, Kamis (3/6). "Mayoritas sedang menjalani isolasi mandiri dan sisanya dirawat di rumah sakit."

Ratusan nakes ini, ujar Edy, terdiri atas dokter, bidan, hingga perawat. Mereka kebanyakan terpapar COVID-19 ketika memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kudus yang kini juga tengah berjibaku melawan lonjakan kasus positif COVID-19.

Tentu saja positif COVID-19 yang dialami mereka menjadi sorotan karena diketahui nakes sudah mendapatkan suntikan vaksin. Karena itulah, Kementerian Kesehatan pun turun tangan dan mengaku akan menyelidiki ratusan positif COVID-19 tersebut.


"Iya (akan diselidiki)," tegas Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi. "Ini sedang dilakukan pemeriksaan WGS (Whole Genome Sequencing)-nya."

Kemenkes memutuskan untuk memeriksa WGS dari sampel para nakes itu demi mencari tahu strain virus Corona jenis apa yang tengah berkembang di Kudus. Pasalnya penularan virus ini begitu cepat dan mampu menginfeksi nakes yang notabene sudah divaksin.

Beberapa varian COVID-19 sendiri memang diketahui mampu menular lebih cepat atau menginfeksi mereka yang telah divaksin. Misalnya saja varian B.1.1.7 asal Inggris, B.1.617 asal India, B.1.351 asal Afrika Selatan, atau jenis mutasi lokal yang menciptakan varian baru lainnya.

Menurut Nadia, sampel-sampel para nakes positif COVID-19 itu sudah dikirim ke laboratorium yang mampu memeriksa WGS. "(Dikirim) ke Balitbangkes," pungkas Nadia.

Penyebaran COVID-19 di Kudus memang sedang dalam kondisi mengkhawatirkan. Puluhan pasien meninggal dunia setiap harinya hingga menyebabkan petugas kewalahan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru