Satgas Kota Cirebon Temukan Kasus COVID-19 Pada Pelajar, PTM Tetap Berlangsung
Nasional

Kota Cirebon, Jawa Barat melaporkan adanya temuan kasus COVID-19 pada pelajar. Meski demikian, kegiatan PTM terbatas masih tetap dilanjutkan seperti biasa.

WowKeren - Seperti yang diketahui, sejumlah sekolah di daerah yang memenuhi syarat, telah melangsungkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang menemukan kasus COVID-19 di lingkungan sekolah saat PTM terbatas berlangsung.

Di Cirebon, Jawa Barat (Jabar), ditemukan sebanyak 9 pelajar yang terkonfirmasi positif COVID-19. Adapun kasus pertama COVID-19 ini ditemukan setelah Satgas Kota Cirebon melakukan uji sampling di 6 sekolah yang diikuti oleh 600 pelajar dari tingkat SD hingga SMA, serta Pondok Pesantren.

Sebelumnya, pada awal November 2021, ditemukan 5 orang pelajar yang terkonfirmasi positif COVID-19, dari hasil tes PCR. Kemudian, Satgas COVID-19 pun melakukan tracing, dan ditemukan kembali 4 orang pelajar yang positif.


Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian Satgas COVID-19 Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menuturkan bahwa walaupun positivity rate-nya masih rendah atau di bawah 1 persen, pihaknya akan melakukan upaya pencegahan agar penyebaran COVID-19 di kalangan pelajar tidak semakin meluas. "Dari kasus baru itu positivity rate-nya masih rendah, tapi kita tetap waspada," ungkap Agus dalam keterangan, Jumat (5/11).

Agus menerangkan bahwa pada pekan depan, pihaknya akan kembali melakukan uji sampling ke sejumlah sekolah yang dinilai memiliki siswa dengan jumlah banyak dan tingkat posibilitinya tinggi. Pihaknya telah menetapkan minimal 10 persen dari populasi sekolah akan dilakukan sampling. Angka ini pun telah disusun bersama dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan.

Meski demikian, Agus memastikan bahwa kegiatan PTM terbatas tetap berjalan seperti biasa dengan tetap memonitoring penerapan protokol kesehatan yang semakin diketatkan di lingkungan sekolah. "PTM tetap berjalan karena masih di bawah 1 persen, kami minta Dispendik melakukan monitoring kembali pemberlakuan prokes di sekolah," imbuhnya.

Agus kemudian menambahkan, apabila positivity rate sudah di atas 5 persen, maka pihaknya akan menutup PTM dan kembali melaksanakan kegiatan belajar jarak jauh atau PJJ. "Kalau kitalihat ada yang terkonfirmasi 1 lokal itu diliburkan, tapi kalau positivity rate-nya di atas 5 persen, akan kita tutup PTM-nya," tandas Agus.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait