Antisipasi Krisis Ukraina Makin Memburuk, KBRI di Moskow Sudah Siapkan Rencana Darurat
KBRI Moskow
Nasional

Kekhawatiran akan keadaan krisis di Ukraina imbas ketegangan dengan Rusia, tampaknya membuat negara-negara yang warganya bertempat di sana mengkhawatirkan keadaan tersebut, termasuk Indonesia.

WowKeren - Ketegangan yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina tampaknya juga membawa dampak terhadap Indonesia. Melihat keadaan krisis Ukraina yang tampaknya belum menunjukkan mereda, pemerintah Indonesia pun telah menyiapkan langkah antisipasi.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow saat ini diketahui sudah menyiapkan rencana darurat apabila krisis Ukraina semakin memburuk. Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Indonesia untuk Federasi Rusia, Jose Tavares menyebut bahwa pihaknya memiliki atase pertahanan yang komplit yakni darat, laut, udara, sehingga siap dengan segala kemungkinan.

Atase kedutaan merupakan ahli-ahli dalam bidang tertentu yang diperbantukan pada sebuah kedutaan untuk mewakili sebuah negara dalam mengurus suatu bidang tertentu sesuai keahliannya.

"Apabila terjadi sesuatu, kami akan memindahkan warga negara Indonesia dari perbatasan ini ke Moskow. Kami ada antisipasi, ada kesiapan internal," tutur Jose kepada Tempo, Jumat (4/2).


Jose mengatakan bahwa saat ini sebanyak 1.148 WNI di Rusia tetap beraktivitas seperti biasa dan tidak terpengaruh terhadap situasi yang memanas. Ia juga mengingatkan jika diplomasi di antara negara tetangga itu terus berjalan, sehingga diyakini krisis di Ukraina dapat diselesaikan tanpa peperangan.

Sejauh ini, kata Jose, tidak ada perwakilan di Rusia yang mengevakuasi warganya. "Sejauh ini saya tidak melihat itu," ungkap Jose.

Jose mengatakan bahwa situasi di Ukraina dalam beberapa hari terakhir ini tampak memanas. Kemudian, Amerika Serikat (AS) diketahui juga setuju mengirimkan 3 ribu tentaranya ke negara-negara sekutu di Eropa Timur sebagai bagian dari antisipasi terjadinya rembesan apabila Rusia menyerang Ukraina.

Begitu juga sebaliknya, Rusia diketahui telah mengirimkan sekitar 30 ribu tentara dan senjata modern ke Belarus selama beberapa hari terakhir. Hal ini disebut merupakan pengerahan militer terbesar Moskow ke negara itu sejak berakhirnya Perang Dingin. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Kamis (3/2) lalu.

Sebelumnya, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha menyampaikan bahwa keadaan WNI di Ukraina aman. Selain itu, kondisi di Ukraina juga terpantau masih normal.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait