Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Warga Sleman Hingga Klaten Mengungsi
Nasional

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas yang meluncur 5 kilometer ke arah tenggara. Akibatnya, hujan abu terjadi di sejumlah wilayah seperti Desa Tlogolele dan Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Magelang.

WowKeren - Gunung Merapi di Jawa Tengah mengeluarkan awan panas sejak Rabu (9/3) malam hingga Kamis (10/3) dini hari tadi. Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran mulai terjadi pada Rabu malam pukul 23.18 WIB.

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas yang meluncur 5 kilometer ke arah tenggara. Akibatnya, hujan abu terjadi di sejumlah wilayah seperti Desa Tlogolele dan Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Magelang.

Adapun 193 warga Dusun Kalitengahh Lor, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, akhirnya mengungsi pada Rabu malam. Mereka mengkhawatirkan dampak buruk akibat muntahan awan panas Gunung Merapi.

Ratusan warga tampak mengungsi ke barak balai desa setempat. Mereka terdiri dari warga lanjut usia (lansia), anak-anak, hingga balita.

"Kami telah menyiapkan kembali sarana prasarana di lokasi pengungsian jika sewaktu-waktu dibutuhkan," ungkap Carik Desa Glagaharjo, Joko Purwanto, dilansir iNews.


Sementara itu, Ketua Komunitas Siaga Merapi (KSM) Glagaharjo, Rambat Wahyudi, mengkonfirmasi jumlah pengungsi tersebut. "Total 193 warga, termasuk lansia, balita, dan ibu-ibu," tutur Rambat dilansir CNN Indonesia.

Barak pengungsian yang digunakan warga tersebut rupanya telah disiapkan sejak Gunung Merapi naik ke status Siaga alias Level III pada November 2020 lalu. Rambat menjelaskan bahwa warga baru akan kembali ke kediaman masing-masing jika situasi dirasa mulai kondusif.

"Menunggu kondusif dan kemungkinan pagi ini kembali ke rumah," ujarnya.

Selain warga Desa Glagaharjo, puluhan warga Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten juga mengungsi. Sebanyak 48 orang warga Desa Balerante yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III tersebut memilih untuk melakukan evakuasi mandiri ke tempat evakuasi sementara di balai desa setempat. Mereka terdiri dari warga Dusun Sambungrejo, Sukorejo dan Ngipiksari.

"Memang betul sebagian warga Sambungrejo turun ke balai desa. Tapi kalau kondisi membaik malam ini pun juga akan pulang kembali. Tunggu situasi dan kondisi," papar Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Pemerintah Desa Balerante, Jainu.

Menurut Jainu, peningkatan aktivitas Gunung Merapi sangat terlihat dari arah Desa Balerante. Selama ini, awan panas guguran dan lava pijar Gunung Merapi dominasi mengarah ke barat daya, namun kini ke tenggara. Oleh sebab itu, warga yang berada di dusun terdekat, yakni Sambungrejo, memilih untuk mengungsi.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait