Temuan Kasus HIV/AIDS di Jabar Didominasi Usia Produktif dan Remaja
Pexel/Anna Shvets
Nasional

Dinas Kesehatan Jawa Barat kini tengah fokus dengan temuan peningkatan kasus penularan HIV/AIDS di wilayah mereka. Mirisnya, kasus penularan HIV/AIDS didominasi oleh usia produktif dan remaja.

WowKeren - Jawa Barat (Jabar) kini tengah dihadapkan dengan persoalan HIV/AIDS di sejumlah daerahnya. Posisi teratas tingkat penularan HIV/AIDS di Jawa Barat ada di Bandung. Yang lebih miris dan mengkhawatirkan lagi, penularan HIV/AIDS di Bandung mayoritas didominasi oleh usia produktif.

Mereka mayoritas berusia 25 hingga 49 tahun. Disusul kemudian usia remaja (14-24 tahun. Informasi itu diperoleh berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung. Nina kemudian juga mengungkap bahwa mayoritas penyintas HIV dari kelompok usia rentan (24-49 tahun) itu rata-rata memang tinggal menetap di pusat Kota.

"Selama semester pertama tahun 2022, penderita terbanyak pada rentang usia 25-49 tahun yakni hampir 70 persen (2.614)," ungkap Nina Susana Dewi selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, pada Jumat (2/9).

"Usia 20 hingga 24 tahun sebanyak 18,4 persen (690), usia di atas 50 tahun sekitar 6 persen (229), remaja usia 15-19 tahun di urutan berikutnya 3,4 persen (126), dan sisanya anak/balita," beber Nina Susana Dewi.


Kota Bandung diketahui menempati posisi pertama tingkat penularang HIV di Jawa Barat sebanyak 276 orang. Di posisi kedua ada Kabupaten Bogor dengan 270 orang, Bekasi menyusul dengan 250 orang, Kabupaten Indramayu 188 orang, dan Kota Bekasi 157 orang.

Sementara kasus mereka yang terpapar Aids di tahun 2022 juga mengalami peningkatan. Sepanjang 2022 ini, penambahan kasus mencapai 200 orang.

"Data Januari-Juni 2022, tejadi penambahan kasus Aids, Kota Cirebon sebanyak 61 orang, Kota Bandung 52 orang, Garut 35 orang, Subang 24 orang, Sukabumi 19 orang, Ciamis 7 orang , dan Kabupaten Bandung 2 orang," ungkap Nina.

Selanjutnya, Nina mengungkap bahwa pihaknya berjanji untuk terus fokus memberikan perhatian pada temuan itu. Pasalnya, temuan peningkatan yang muncul terkait penularan HIV/AIDS memang harus disikapi secara serius dengan menyasar kelompok yang berpotensi terjangkiti.

Di antaranya seperti wanita penjaja seks (WPS), waria, lelaki suka lelaki (LSL) atau gay, pengguna narkoba suntik (penasun), ibu hamil pasien TB. Serta warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan orang dengan yang pasangannya positif HIV.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait