Jusuf Kalla Tanggapi Prabowo dan Akui Ada Kebocoran Anggaran Negara
Nasional

Menurut Jusuf Kalla, kebocoran anggaran tersebut terjadi karena ada korupsi yang dilakukan oleh pejabat hingga kepala daerah.

WowKeren - Wakil Presiden Jusuf Kalla buka suara soal pernyataan "anggaran bocor" yang disampaikan oleh Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Berbeda dengan Joko Widodo yang menantang Prabowo untuk melaporkan kebocoran tersebut pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jusuf Kalla malah membenarkan pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

"Iya tentu (kebocoran anggaran), kalau tidak bocor kebapa banyak aparat pemerintah yang tertangkap? Pasti (bocor)," tutur Jusuf Kalla di kantor pusat PMI, Jakarta Selatan, Jumat (8/2). "Tapi kesimpulannya tidak berlebihan."

Menurut Jusuf Kalla, kebocoran anggaran tersebut terjadi karena ada korupsi yang dilakukan oleh pejabat hingga kepala daerah. Meski demikian, Jusuf Kalla menegaskan bahwa presentasenya tak sebesar yang disebut Prabowo.

"Iya tentu (bocornya karena korupsi), ternyata banyak yang masuk KPK kan," jelas Jusuf Kalla. "Tapi tidak semua, jangan disama ratakan, ada bersih ada tidak, tidak semua. Tidak benar itu diratakan 25 persen."

Jusuf Kalla menilai kini pihak yang berniat melakukan tindak korupsi ketakutan lantaran sudah banyak koruptor yang terciduk KPK. Ia pun menyebut bahwa penyimpangan alokasi anggaran ditemui pada pos proyek pembangunan.


"Tentu semua korupsi salah, tetapi artinya tidak sebesar apa yang dikatakan itu (kebocoran 25 persen). Apalagi orang sekarang dengan sudah banyak orang yang ditangkap, sehingga orang takut," terang Jusuf Kalla. "Hanya betul-betul yang korupsi sekarang itu yang pemberani-pemberani yang tidak takut ditangkap."

Ketua Dewan Masjid Indonesia tersebut lantas menyebut bahwa pemberantasan korupsi di Tanah Air sudah sangat digalakkan. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya pejabat negara korup yang ditangkap.

"Karena menteri saja 9 yang ditangkap, bupati 120, gubernur 19, ada negara seperti itu tidak? Tunjukkan 1 negara yang anggota DPR-nya ada 40 ditangkap, yang kepala daerahnya 100 lebih, yang menterinya 9, coba cari negara yang seperti itu," jelas Jusuf Kalla. "Jadi memang ada korupsi, tetapi kita tekankan juga sangat keras (pemberantasannya)."

Terkait angka kebocoran anggaran yang pasti, Jusuf Kalla mengaku tidak dapat memperhitungkan. Namun yang jelas angka tersebut tidak sampai setinggi yang disampaikan oleh Prabowo.

"Tidak ada (perkiraan), sulit kita perkirakan," tutur Jusuf Kalla. "Bahwa kasus-kasus yang kita lihat itu, orang minta bagian 7 persen, ada 10 persen, tidak ada yang minta 25 persen. Yang paling nakal kira-kira 15 persen. Yang masuk pengadilan ya, saya tidak tahu yang lain."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru