TKN Jokowi: Kami Undang BPN ke Pusat Hitung Suara Paslon 01
Nasional

Dengan begitu, Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto berharap BPN mau membeberkan dengan jelas proses penghitungan suara mereka yang selama ini terkesan ditutup-tutupi.

WowKeren - Badan Pemenangan Nasional (BPN) terus bersikukuh terhadap hasil penghitungan perolehan suara yang dilakukan oleh pihak internal. Berdasarkan penghitungan yang dilakukan, mereka yakin bahwa Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul dari Joko Widodo alias Jokowi-Ma'ruf Amin. Meski demikian, mereka belum mau membeberkan hasil real count mereka.

Sebaliknya, Tim Kampanye Nasional (TKN) justru mengundang mereka untuk ikut duduk menyaksikan proses rekapitulasi suara yang dilakukan oleh tim Paslon 01. Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengundang dua orang BPN dan tiga orang pengamat politik untuk melihat pusat hitung suara Jokowi-Ma'ruf.

"Kami undang 5 personel, 2 dari BPN dan 3 dari pengamat politik," kata Hasto, Kamis (25/4). "Dan disaksikan oleh media dan perwakilan mahasiswa, untuk melihat pusat hitung suara kami."

Hasto berharap setelah itu pihak BPN bersedia untuk menunjukkan penghitungan suara mereka ke publik. Sebab menurutnya, selama ini BPN terkesan menutup-nutupi hasil penghitungan mereka. Dengan sama-sama saling menunjukkan rekapitulasi suara, akan memberi pencerahan pada rakyat.


"Lalu setelah itu giliran kami datang ke pusat hitung BPN," lanjut Hasto. "Biar rakyat tahu, mana yang klaim dengan bukti dan pihak mana yang memprovokassi."

Menurut Hasto, sikap BPN yang tidak mau terbuka mengenai hasil hitung mereka menunjukkan adanya indikasi pembohongan politik. Selain itu menurut informasi yang ia dapat, BPN sedang berupaya melobi Bawaslu untuk memberikan dokumen C1. Belum selesai, tim pemenangan Prabowo-Sandiaga juga tidak menyebutkan secara pasti tempat rekapitulasi suara dilakukan.

"Saya dapat informasi kalau BPN sedang lobi Bawaslu untuk dapatkan dokumen C1," tutur politikus PDIP ini. "BPN juga tidak kompak menyebutkan tempat di mana rekapitulasi dilakukan."

Padahal semenjak Pilpres usai digelar, Prabowo sangat antusias mendeklarasikan kemenangan. Oleh sebab itu, Hasto tidak melihat keanehan jika publik menuduh klaim kemenangan Prabowo adalah tindakan yang provokatif. Ia menegskan agar kubu Paslon 02 berhenti melakukan klaim sepihak tanpa memberikan bukti nyata.

"Karena itulah wajar, apabila publik menuduh bahwa klaim kemenangan yang dilakukan hanyalah tindakan provokasi tanpa bukti," tegas Hasto. "Setop klaim menang sepihak tanpa hasil rekapitulasi."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait