Aliansi Mahasiswa 'Borak' Desak Jokowi Liburkan Wiranto Usai Penusukan
Nasional

Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Border Rakyat (Borak) mendesak Presiden Joko Widodo untuk membebastugaskan Wiranto.

WowKeren - Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Border Rakyat (Borak) telah mendesak Presiden Republik Joko Widodo untuk membebastugaskan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto dari tugasnya. Borak menyampaikan permintaan tersebut kepada Presiden Jokowi dengan menggelar konferensi pers di YLBHI, Jakarta Pusat, Minggu (13/10).

Permintaan dari Borak kepada Presiden Jokowi tersebut didasari oleh dua peristiwa yang telah terjadi terhadap Wiranto. Menurut perwakilan Borak, Azhar mengatakan jika permintaan untuk mengistirahatkan Wiranto dimunculkan organisasinya setelah terjadi dua peristiwa yang mengancam nyawa dari Menko Polhukam tersebut.

Azhar mengatakan jika peristiwa pertama yang dimaksud Borak adalah adanya ancaman pembunuhan kepada Wiranto yang terjadi pada bulan Mei lalu. Kemudian peristiwa kedua adalah peristiwa penusukan yang menimpa Wiranto saat berkunjung ke Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10) lalu.

Sebelumnya Wiranto yang sedang melakukan kunjungan di salah satu pondok pesantren Pandeglang tiba-tiba diserang dan ditusuk oleh orang yang tidak dikenal. Penyerangan ini telah membuat Wiranto menderita luka tusukan di bagian perut, Kapolsek Menes Kompol Dariyanto ikut mengalami luka tusukan di bagian punggung, dan juga Fuad yang merupakan ajudan Wiranto ikut terkena luka tusuk di bagian dada sebelah kiri atas.


"Borak tidak membenarkan peristiwa (penusukan) tersebut," jelas Azhar dalam konferensi pers di YLBHI, Jakarta Pusat pada Minggu (13/10). "Serta demi menjaga kondisi dan keselamatan Wiranto maka Borak mendesak Presiden Jokowi untuk mengistirahatkan dan membebastugaskan Wiranto."

Tak hanya menyangkut soal keselamatan, Borak juga menyoroti tentang kinerja Wiranto selama ini. Menurut Azhar, selama ini Wiranto dinilai telah gagal dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai Menko Polhukam.

Borak mengacu pada sejumlah aksi demonstrasi di Indonesia yang berakhir dengan kerusuhan antara mahasiswa dan aparat keamanan. "Ini terbukti dari banyaknya jumlah korban jiwa (dari peristiwa kericuhan belakangan Ini), bahkan ada kawan kami yang tertembak, itu bukti kegagalan Wiranto," jelas Azhar.

Terakhir Borak juga menyoroti soal korban demonstrasi yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Mereka mendesak supaya kepolisian mau membuka data-data korban demonstrasi yang mengalami kekerasan, penangkapan dan yang hilang.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait