Kemenhub Sebut Kereta Cepat Jadi Biang Kerok Banjir Tol Japek, Begini Respons KCIC
Nasional

Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra menyatakan bahwa seluruh pekerjaan proyek kereta cepat tersebut selalu memperhatikan kaidah-kaidah yang diperlukan.

WowKeren - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) jadi biang kerok banjir di Km 24+000 (Cibitung) Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) arah Jakarta. Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi.

"Kemarin saya ke lapangan, ternyata begitu ada pekerjaan KCIC, di sana ada Waskita dan ada Wika," kata Budi di Gedung Kemenhub, Jakarta, Senin (6/1). "Banyak yang tadinya saluran air terhambat dengan jalan kerja."

Pihak KCIC pun buka suara menanggapi hal ini. Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra menyatakan bahwa seluruh pekerjaan proyek kereta cepat tersebut selalu memperhatikan kaidah yang diperlukan. "Aktivitas pembangunan proyek KCJB sangat memperhatikan aspek teknis dan mekanisme pengendaliannya," kata Chandra dilansir CNBC Indonesia, Selasa (7/1).


Lebih lanjut, ia pun menjelaskan jika pihaknya telah mengidentifikasi risiko yang berkaitan dengan lingkungan. "Yang terpenting adalah berpikir ke depan mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi," lanjutnya.

Saat ini, KCIC dikatakannya tengah mempersiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem. Tak hanya itu, Proyek KCJB juga melakukan tindakan pemulihan terhadap kerusakan akses jalan di samping jalan tol Cikampek Km+4 sekitar exit tol Jatiwaringin.

Sebelumnya, Budi mengatakan bahwa banjir di Tol Japek baru pertama kali ininya terjadi. Sebab menurutnya, Tol Japek belum pernah digenangi air dalam kurun waktu yang cukup lama. Untuk melakukan pengecekan ia pun langsung terjun ke lapangan. "Tadinya saluran air bagus kemudian tutup untuk alat berat, itu dampaknya," tutur Budi.

Selain Tol Jakarta-Cikampek, ruas lainnya yang turut terkena genangan air yakni Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) khususnya di Km 136. Penyebab banjir tersebut disinyalir karena adanya penambangan galian di sekitar 10 km arah hulu. "Kemudian sungai dengan hulu dan hilir ada penyempitan sehingga butuh normalisasi," ungkap Polres Indramayu, Budi dilansir Merdeka, Selasa (7/1).

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait