Kisah Perjuangan Didi Kempot Awali Karier Mulai Dari Trotoar
Instagram/didikempot_official
Selebriti

Didi Kempot membagikan perjuangan hidupnya dalam meraih kesuksesan dan karier sebagai penyanyi di Tanah Air, ungkap awali semuanya dari trotoar. Bagaimana kisahnya?

WowKeren - Didi Kempot baru-baru ini menceritakan perjuangan hidupnya sehingga dapat meraih puncak karier sebagai penyanyi Tanah Air yang telah menciptakan berbagai karya hingga dinikmati sampai dunia Internasional. Ia mengenang perjalanan kariernya yang dimulai dari trotoar.

Penyanyi yang dijuluki Godfather of Broken Heart ini diketahui terlahir dari keluarga seniman. Sang ayah yang bernama Ranto Edi Gudel merupakan seorang pemain ketropak sementara sang ibu yaitu Umiyati Siti Nurjanah adalah seorang penyanyi tradisional.

"Saya berseni mungkin karena saya hidup di lingkungan seniman-seniman tradisional," ujar Didi Kempot saat ditemui di kawasan Jakarta Timur, Selasa (10/3). "Dari ibu, bapak, dan kakak saya."

Didi mengenang jauh sebelum dirinya bisa mendapatkan rekaman di suatu studio, ia sempat menjadi seorang pengamen jalanan di Jakarta. Bahkan, ia memiliki sebuah grup untuk mengamen yang bernama "Kempot".

"Saya sempat menjadi penyanyi jalanan," kenang pria kelahiran Surakarta ini. "Adalah Kempot, kelompok penyanyi trotoar artinya penyanyi jalanan waktu itu."

Dalam perjalanan, Didi mengaku memiliki keinginan untuk mengembangkan bakat musiknya lebih lanjut lagi. Ia berusaha untuk terjun di dunia industri musik Tanah Air dengan berbekal keyakinan yang diyakini keluarganya, yaitu berniat membawa genre musik tradisional.


"Dari situ akhirnya saya berpikir apa yang pernah dilakukan orangtua saya bapak dan ibu saya, saya akan terus melanjutkan," ungkap Didi. "Saya ngambil nyanyi-nyanyi tembang Jawa, dan saya punya keyakinan suatu saat saya pasti akan bisa membangkan apa yang pernah dialami bapak dan ibu saya waktu itu."

Tak disangka, genre musik tradisional yang dibawakannya diterima oleh masyarakat dengan atusias. Bahkan di tahun 1983, lagunya yang berjudul "Cidro" meraik kesuksesan yang begitu besar hingga ke Benua Eropa. Lagu tersebut juga hingga saat ini masih terus digemari oleh generasi milenial.

"'Cidro' itu di Indonesia waktu itu kurang terkenal. Ternyata ada turis dari Suriname ke Indonesia dan kebetulan dia domisili di Netherland di Belanda," cerita Didi. "Di sana diputar di salah satu studio radio di Amsterdam dengan bahasa Jawa."

Sejak itu, Didi mulai dikenal dan mendapatkan undangan bernyanyi di Belanda hingga Amerika Serikat. Ia mengaku sama sekali tidak menyangka saat melihat kilas balik kariernya tersebut. "Saya nggak menyangka seorang penyanyi mantan pengamen jalanan bisa nulis lagu dan diterima di benua Eropa dan zona Amerika," kata lelaki usia 53 tahun ini.

Didi juga membeberkan pengalaman yang paling membanggakan selama berkarier 30 tahun di industri musik Tanah Air. Pengalaman tersebut adalah dapat menggelar konser akbar yang bertajuk "Ambyar Tak Jogeti" yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada 10 Juli 2020 mendatang.

"Yang paling membanggakan lagi dari beberapa perjalanan karier saya, saya mondar-mandir Belanda Suriname sudah 13 ataupun 14 kali, saya lupa," ucap Didi. "Tapi konser ini yang yang sangat membanggakan buat saya."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait