Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengkaji beberapa opsi yang bisa diterapkan soal pelaksanaan salat Jumat sebelum masjid kembali dibuka di tengah pandemi Corona.
- Lailatul Maghfiroh
- Kamis, 28 Mei 2020 - 14:24 WIB
WowKeren - Seperti diketahui, sejak adanya Covid-19 yang semakin meluas membuat masjid ditutup dan salat Jumat ditiadakan. Kini sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengusulkan pada Komisi Fatwa agar pelaksanaan salat Jumat dapat dilakukan secara bergelombang alias bergilir saat masjid dibuka di tengah pandemi virus corona.
"Saya akan menyampaikan ke Komisi Fatwa untuk mempelajari kemungkinan pelaksanaan salat Jumat di tengah wabah covid-19 dilakukan secara bergelombang," ujar Anwar mengutip dari CNNIndonesia.com melalui keterangan tertulis, Kamis (28/5). Menurutnya, salat Jumat bisa dilaksanakan dengan membagi giliran waktu salat.
Misalnya, gelombang pertama dilakukan pukul 12.00, kemudian gelombang kedua pukul 13.00, dan gelombang ketiga pukul 14.00. Dengan begitu, jamaah bisa tetap memperhatikan jaga jarak sebagai upaya mencegah penularan virus Covid-19.
"Dengan demikian masalah jarak dan keterbatasan space bisa teratasi," tambah Anwar. Selain itu, ia juga menyampaikan alternatif lain dengan memperbanyak tempat untuk melakukan salat Jumat.
Menurutnya, hal itu bisa dilakukan dengan mengubah sementara aula atau ruang pertemuan menjadi tempat untuk salat Jumat. "Sehingga jemaah yang ada bisa tertampung dalam waktu yang sama tanpa melanggar protokol medis yang ada," terang Anwar.
"Di hari Jumat biasa saja, masjid yang ada sudah tidak muat," ucap Anwar. "Apalagi kalau jarak antara jamaah yang satu dengan lainnya minimal berjarak satu meter tentu hal ini tidak mungkin dan jelas akan sangat menyusahkan para jemaah."
Kendati demikian, Anwar berharap agar usulannya tersebut bisa dikaji Komisi Fatwa MUI agar jemaah bisa melaksanakan salat Jumat dengan baik dan tenang di tengah pandemi Corona seperti saat ini. Karena pelaksanaan salat jumat tanpa memperhatikan protokol kesehatan bisa membahayakan jamaah tertular virus Corona.
(wk/lail)
