Dikritik DPR Lantaran Habiskan Rp 168 M, Lomba 'New Normal' Justru Tuai Apresiasi Publik
Instagram/kemendagri
Nasional

Kemendagri baru saja menuai kritikan pedas dari banyak pihak karena dianggap boros menghabiskan uang sampai Rp 168 miliar untuk lomba 'new normal'. Namun ternyata lomba ini menuai apresiasi publik.

WowKeren - Belum lama ini Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjadi sasaran kritik DPR RI. Pasalnya sang menteri menggelontorkan sampai Rp 168 miliar untuk menyukseskan program lomba simulasi new normal yang diikuti oleh pemerintah daerah seluruh Indonesia.

Namun ternyata lomba yang dinilai "hanya pemborosan semata" ini mendapat reaksi positif dari publik. Seperti disampaikan oleh Indonesia Bureaucracy and Service Watch (IBSW) Jaringan Islam Kebangsaan (JIK).

Sekretaris Eksekutif IBSW, Varhan Abdul Aziz, menilai lomba itu bertujuan untuk menstimulus kepala daerah supaya lebih kreatif, inovatif, dan tetap mengutamakan keselamatan warganya kendati berusaha untuk memulihkan kembali perekonomian daerah. Sebab seperti diketahui era new normal memang ditujukan untuk mengembalikan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Corona.

"IBSW mengapresiasi lomba ini karena tujuannya jelas," ungkap Varhan di Jakarta, Selasa (23/6). "Menstimulus kepala daerah kreatif dan inovatif dengan tetap mengutamakan keselamatan warganya."

Tentu saja harapannya daerah yang menang bisa mempertahankan pola hidup new normal yang ditunjukkan di video perlombaan. "Dari juara lomba, diharapkan daerah-daerah lain dapat mengadopsi langkah-langkah dari role model new normal tersebut," imbuh Varhan, dikutip dari Liputan 6, Rabu (24/6).


Hal senada juga disampaikan oleh Koordinator Nasional JIK, Irfaan Sanoesi. Irfaan menilai ada segelintir pihak yang salah menilai lomba dari Kemendagri ini dan berbalik memberi komentar nyinyir padahal ada maksud baik di balik kompetisi.

"Ada pihak menyayangkan anggaran Rp 168 miliar digunakan hanya untuk sebuah lomba video," terang Irfaan. "Padahal dengan menampilkan lomba dalam bentuk video pendek semua daerah bisa saling mencontoh, mengambil yang terbaik dari daerah lain."

Di sisi lain, Irfaan pun menyoroti tepat sasarannya penggunaan Dana Insentif Daerah (DID) yang dialokasikan untuk perlombaan ini. Ia bahkan tak ragu memuji Mendagri Tito yang dianggap kreatif untuk menyukseskan program kerjanya sekaligus memacu kepala daerah untuk tetap bekerja optimal menyongsong era new normal.

"Pak Tito orang cerdas dan berintegritas. Dalam hal sayembara ini, Kemendagri tetap melibatkan instansi seperti BPK dan DPRD dalam pengawasan dan mengutamakan prinsip transparansi serta akuntabilitas," pungkas Irfaan.

Kritikan memang sempat dituai Kemendagri karena perlombaan ini dianggap buang-buang uang semata. DPR RI sendiri menilai semestinya anggaran tersebut dialokasikan untuk membantu daerah dalam mempersiapkan Pilkada yang akan digelar pada akhir tahun 2020.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait