Kasus Corona Jatim Terparah Di RI, Khofifah Tetap Siap New Normal Andalkan Protokol Ini
Nasional

Jawa Timur mencatatkan kasus virus corona terparah se-Indonesia, Gubernur Khofifah tetap siap menerapkan new normal dengan mengandalkan protokol ini.

WowKeren - Jawa Timur telah menjadi wilayah penyebaran virus corona (COVID-19) tertinggi di Indonesia. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah membongkar sejumlah strategi yang telah disiapkan pihaknya untuk menangani penyebaran virus corona yang tinggi di wilayahnya.

Berdasarkan data statistik covid19.go.id hingga Sabtu (27/6), Jatim telah melaporkan 11.178 kasus virus corona. Sebanyak 3.619 pasien COVID-19 dinyatakan sembuh. Sedangkan 813 orang dilaporkan meninggal akibat virus asal Wuhan, Tiongkok tersebut.

Meski kasus COVID-19 di Jatim jadi yang terparah di Indonesia, namun Khofifah tetap yakin untuk menerapkan new normal. Ia mengaku tengah melakukan koordinasi ulang dengan Tim Gugus Tugas COVID-19 provinsi dan tiga kabupaten kota yang masuk dalam Surabaya Raya, yakni Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo.

Walau Jatim telah bersiap new normal, Khofifah tetap mempertimbangkan untuk menutup sementara sejumlah aktivitas yang dinilai krusial dan berpotensi menjadi sumber penularan virus corona. Salah satunya adalah menutup sejumlah sektor hiburan seperti bioskop, studio, dan taman hiburan indoor.


Khofifah menegaskan jika pihaknya akan melakukan monitoring di sejumlah sektor yang buka kala new normal. Diantaranya dengan mengawasi dengan ketat penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di pasar-pasar Surabaya Raya.

Selain itu, Khofifah juga akan membuat zonasi di setiap kecamatan berdasarkan 15 indikator epidemiologi. Dengan sistem zonasi ini, sejumlah sektor tidak bisa dengan asal membuka aktivitas mereka karena harus memenuhi indikator yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Selanjutnya dalam menyambut new normal, Khofifah juga akan menggalakkan sosialisasi protokol kesehatan COVID-19 pada masyarakat. Sosialisasi tersebut akan melibatkan sejumlah pihak, seperti ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, influencer, dan pelaku usaha dan elemen strategis lainnya.

Sosialisasi tersebut akan membahas pentingnya menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun saat warga berada di tempat umum. Selain itu, Khofifah juga akan memberikan sistem support dan insentif untuk industri masker maupun media supaya bisa membuat masyarakat terbiasa menggunakan masker.

Khofifah meyakini jika penyebaran virus corona dapat ditekan jika warga disiplin mematuhi protokol yang ada. “Ini penting kita lakukan, karena riset membuktikan bahwa bila 60 persen populasi menggunakan masker kain maka Rate of Transmission (RT) bisa di bawah satu dan kurva bisa turun,” pungkasnya.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait