Epidemiolog Ungkap Angka Reproduksi Efektif COVID-19 Jatim Sudah di Bawah 1
Reuters
Nasional

Sebagai informasi, angka reproduksi efektif (Rt) adalah jumlah kasus baru yang tertular dari satu kasus terinfeksi pada populasi yang memiliki kekebalan sebagian atau setelah dilakukan intervensi.

WowKeren - Tenggat waktu yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada Pemprov Jawa Timur untuk menurunkan kasus COVID-19 telah berakhir pada Kamis (9/7) hari ini. Sebelumnya, target dua pekan tersebut diberikan Jokowi pada 25 Juni 2020 lalu.

Sayangnya, Jawa Timur hingga kini masih menjadi provinsi dengan angka kasus COVID-19 tertinggi di Indonesia. Selain itu, lonajakan kasus harian Jatim juga masih dilaporkan menjadi yang tertinggi secara nasional. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, jumlah kumulatif pasien positif corona telah mencapai 14.941 orang.

Meski kasus harian masih tinggi, angka reproduksi efektif (Rt) virus corona di Jatim rupanya sudah berada di bawah 1 sejak 30 Juni hingga 3 Juli 2020. Hal ini diungkapkan oleh Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dr Windhu Purnomo.

Windhu menjelaskan bahwa meski sudah berada di bawah 1, angka reproduksi efektif ini belum stabil karena masih terhitung selama empat hari saja. Berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Bappenas, wabah baru bisa dinyatakan terkendali jika Rt berada di bawah 1 selama 14 hari berturut-turut.

"Nilainya jatim sudah kecil," ungkap Windhu dilansir CNN Indonesia pada Kamis (9/7). "Belum stabil, masih empat hari. Terakhir 0,7."

Sebagai informasi, angka reproduksi efektif adalah jumlah kasus baru yang tertular dari satu kasus terinfeksi pada populasi yang memiliki kekebalan sebagian atau setelah dilakukan intervensi. Windhu juga mengungkapkan bahwa Rt Kota Surabaya juga telah berada di bawah 1, yaitu 0,92.


Namun, hal tersebut baru terjadi selama 2-3 hari ke belakang sejak pemantauan data mulai 29 Juni 2020. "Tapi enggak bisa katakan bahwa sudah baik. Masih 2-3 hari. Harus tunggu 14 hari," kata Windhu.

Sementara itu, Rt di Kabupaten Sidoarjo telah berada di angka 0,9. Sedangkan Rt di Gresik masih 1.

Windhu menyatakan bahwa secara keseluruhan, Rt di kawasan Surabaya Raya adalah 0,82. "Sidoarjo masih sehari di bawah 1. 0,9," ucap Windhu.

Hal ini lantas membuat Windhu optimis bahwa reproduksi efektif COVID-19 di Jatim, khususnya di wilayah Surabaya Raya, bisa terus ditekan. Terlebih Pemprov Jatim dan Pemda di Surabaya Raya dinilai telah melakukan langkah penanganan yang komprehensif.

"Harus dipertahankan. Jangan dilonggarkan dulu. Karena itu naik- turun," tegas Windhu. "Karena Surabaya sudah pernah pertengahan Juni di bawah 1, tapi naik lagi. Karena kebijakannya tidak konsisten."

Ia pun berharap agar tindakan tegas berupa sanksi dapat diberikan melalui peraturan Gubernur, Wali Kota, hingga Bupati. Masyarakat yang masih bandel pun diharap bisa jera dengan adanya sanksi tersebut.

"Sudah bagus ada tindakan agresif. Tapi belum diback-up aturan. Harus ada hitam di atas putih. Aturan harus ditegakkan," pungkas Windhu. "Testing sudah meningkat. Artinya sudah ada upaya tapi belum signifikan. Kekurangan yang jelas di peraturan. Perwali (Surabaya) belum ada sanksi."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait