Bio Farma Ungkap Biang Kerok Harga Obat di RI Masih Mahal
AFP/Gerard Julien
Nasional

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan alasan masih mahalnya harga obat di RI. Hal ini disebabkan karena bahan baku yang masih harus diimpor.

WowKeren - PT Bio Farma berbicara mengenai harga obat di Indonesia. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan alasan masih mahalnya harga obat di RI.

Hal itu disebabkan karena untuk memproduksi obat pemerintah masih membutuhkan bahan baku yang sebagian besar masih diimpor dari negara lain. "Kalau kita lihat ini memang impor bahan baku obat masih tinggi karena itu harga obat masih mahal" ujar Honesti dalam rapat virtual dengan DPR, Jakarta, Rabu (18/11).

Lebih jauh, untuk bisa memprioritaskan penggunaan obat maupun bahan baku produksi dalam negeri, maka perlu adanya kepastian dan kebijakan dari pemerintah. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan produk.

"Tujuannya untuk menjamin profitabilitas atau pun kelangsungan dari produk dalam negeri tersebut," ujarnya. Tak hanya obat, impor juga masih dilakukan pada pemenuhan alat kesehatan dalam negeri.


Terutama dalam penanganan pandemi corona, pemerintah masih melakukannya. Ia mengatakan jika saat ini sudah banyak inovasi anak negeri untuk menghasilkan alat kesehatan.

Namun sayangnya produk yang mereka hasilkan masih kalah bersaing dengan produk impor. Hal ini tak lepas dari sikap pemerintah yang masih terus membuka keran impor.

"Banyak inovasi-inovasi anak negeri yang sudah dikeluarkan untuk membuat alkes-alkes untuk penanganan COVID-19," ujarnya lagi. "Tapi kita masih kalah bersaing dengan impor karena memang keran impor itu masih dibuka oleh pemerintah."

Untuk penanganan pandemi, impor banyak dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tes PCR. Mahalnya biaya tes PCR karena alat pengetesan, yakni kit untuk PCR harus diimpor dari luar negeri. Kit sendiri membantu pengetesan virus corona menjadi otomatis.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait