Disebut Menghilang, Penggagas KLB Demokrat Sumut Jawab Keberadaan Moeldoko
Instagram/dr_moeldoko
Nasional

Penggagas KLB Demokrat Hencky Luntungan buka suara terkait keberadaan Kepala KSP Moledoko usai ditetapkan menjadi Ketua Umum versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

WowKeren - Keberadaan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) sekaligus Ketua Umum versi kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli, Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Moeldoko saat ini tengah dipertanyakan. Pasalnya, ia kabarkan "menghilang" usai menghadiri KLB beberapa waktu lalu.

Penggagas KLB Demokrat Hencky Luntungan pun buka suara menanggapi pertanyaan tersebut. Ia mengatakan bahwa Moeldoko ada kesibukan melayani rakyat.

"Pak Moeldoko itu kan pejabat negara, tulis aja, dia tidak hanya mengurusi Partai Demokrat," kata Hencky, Jumat (12/3). "Tapi dia sebagai pejabat negara adalah jadi pelayan masyarakat. Sebagai Kepala Staf Presiden, dia melayani rakyat dulu."

Hencky mengatakan rumah tangga Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang saat ini diurus oleh para kader Demokrat. Sebab, sejak awal menurut Hencky, Moeldoko dipilih oleh peserta dalam KLB Deli Serdang.


"Urusan partai Demokrat biarlah teman-teman yang main kan karena bukan dia kan yang minta, kita kan yang minta ke dia," terangnya. "Jadi kepentingan rakyat yang didahulukan sebagai pelayan rakyat."

Seperti yang telah diketahui, sejak terpilih menjadi Ketua Umum versi KLB Deli Serdang Moeldoko tak lagi muncul ke permukaan sehingga penuh tanda tanya dan 'misteri'. Sejumlah kalangan pun mempertanyakan soal keberadaan Moeldoko.

Partai Demokrat pun membandingkan Moeldoko dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketum Demokrat yang berani tampil di garis terdepan, tak seperti Moeldoko. "Di manakah Moeldoko? Hiruk pikuk tentang kudeta terhadap Partai Demokrat lebih dari 1 bulan terakhir terus menghiasi ruang publik. Keterlibatan orang luar, yaitu KSP Moeldoko jadi biang kerok penyebab. Namun, di mana dia sekarang?" kata Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution, Jumat (12/3).

"Pasca KLB abal-abal memilih Moeldoko sebagai ketum di Sibolangit, Deli Serdang (5/3) suaranya nyaris tak lagi terdengar," sambungnya. " Publik hanya bisa melihat dan mendengar para punggawa KLB abal-abal memekakkan suasana. Di tengah resesi ekonomi dan pandemi COVID-19."

Tak hanya itu, Syahrial juga turut menyoroti tangisan Darmizal beberapa waktu lalu yang mengaku menyesal memenangkan SBY. Ia menilai selama ini pihaknya hanya berhadapan dengan eks kader Demokrat, bukan Moeldoko langsung.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait