PT KAI Optimalkan Komersialisasi Non Angkutan Imbas Dari Pandemi COVID-19
pixabay.com/ilustrasi
Nasional

Pandemi COVID-19 membuat hampir seluruh sektor perkenomian mengalami kegoyahan, termasuk usaha transportasi umum seperti kereta api. PT KAI saat ini tengah berupaya mengoptimalisasikan komersialisasi non angkutan.

WowKeren - Pandemi COVID-19 yang menyerang negara-negara di dunia memiliki dampak negatif yang terlihat jelas, termasuk Indonesia. Salah satu dampak negatifnya adalah goyahnya sektor perekonomian.

Di Indonesia sendiri, saat ini pemerintah tengah berusaha untuk memulihkan kembali keadaan perekonomian nasional yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19. Salah satu sektor yang terkena dampak langsung dan tengah berupaya memperbaikinya adalah PT KAI.

Dalam mengatasi kegoyahannya, PT KAI mengupayakan optimalisasi komersialisasi non angkutan di tengah pandemi seperti sekarang ini. Artinya bahwa PT KAI tidak hanya mengandalkan pemasukan dari bisnis penumpang dan barang saja.

"Komersialisasi Non Angkutan terus kami optimalkan sebagai bentuk adaptasi KAI di tengah pandemi COVID-19," tutur Joni Martinus selaku VP Public Relations KAI dalam keterangan resmi, Rabu (23/6). "Kami menyadari aset KAI yang tersebar di Jawa dan Sumatera dapat lebih bernilai guna sehingga penting untuk diberdayakan."


Selanjutnya, Joni menjabarkan bahwa penghasilan KAI di sektor Komersial Non Angkutan menunjukkan tren positif. Pada tahun 2019 pendapatan KAI mengalami kenaikan sebesar 19 persen dibanding tahun 2018. Akan tetapi, di tahun 2020, kembali mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19.

Joni menuturkan dalam kerja sama pemanfaatan aset di stasiun, masyarakat bisa memilih di berbagai titik seperti ruangan, bangunan, gedung, gudang, dan tanah untuk lokasi promosi, minimarket, kafe, ATM, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Sedangkan kerja sama dalam bentuk sarana, KAI menyediakan kereta makan, wisata, entertainment on board, mesin perawatan jalan rel dan prasarana penunjang, serta Jasa Balai Yasa/Dipo.

"Hampir seluruh aset KAI dapat dimanfaatkan masyarakat dengan skema kerja sama," tandas Joni. "Pada prinsipnya, pemanfaatan aset dapat dilakukan sepanjang tidak mengganggu operasional kereta api dan tidak mengubah status kepemilikan pada aset yang dimanfaatkan."

Selain itu, KAI saat ini juga tengah berupaya membangkitkan kereta barang petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Hal ini nantinya diharapkan dapat menambah penghasilan untuk PT KAI.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait