Jokowi membahas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat COVID-19 melalui jumpa pers. Jokowi mengatakan bahwa PPKM darurat akan dilonggarkan dengan syarat ini.
- Chusnul Chotimah
- Selasa, 20 Juli 2021 - 20:18 WIB
WowKeren - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan jumpa pers hari ini, Selasa (20/7) malam, membahas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat COVID-19 yang berakhir hari ini. Jokowi mengatakan bahwa PPKM darurat akan dilonggarkan jika ada penurunan kasus.
"Jika tren kasus terus mengalami penurunan maka tanggal 26 Juli 2021 pemerintah akan melakukan pembukaan secara bertahap," kata Jokowi melalui jumpa pers yang disiarkan secara langsung di akun YouTube resmi Sekretariat Presiden.
Sejak 3 Juli lalu, PPKM Darurat telah dilaksanakan di sejumlah wilayah Jawa dan Bali. Kegiatan masyarakat diperketat, mulai dari bekerja dari rumah atau work from home untuk sektor non esensial, beribadah di rumah, hingga pembelajaran secara online.
Kemudian pada 12 Juli, PPKM Darurat juga diberlakukan di luar Pulau Jawa dan Bali. Ada 15 daerah, termasuk ota Tanjung Pinang, Singkawang, Padang Panjang, Balikpapan, Bandar Lampung, Pontianak, Manokwari, Sorong, Batam, Bontang, Bukittingi, Berau, Padang, Mataram, dan Kota Medan, yang telah menerapkan kebijakan tersebut.
Sejak diberlakukan PPKM Darurat di sejumlah wilayah, kasus positif COVID-19 mengalami penurunan sepanjang akhir pekan lalu. Namun kasus kembali meningkat pada 10 Juli 2021.
Mengikuti kasus positif, kasus kematian juga mencatat rekor baru salam PPKM Darurat. Rumah sakit juga penuh, hampir 100 persen terisi pasien COVID-19. Kondisi diperparah dengan kelangkaan oksigen, memicu lonjakan kasus kematian hingga kenaikan harfa obat-obat untuk COVID-19.
Menurut Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI Adib Khumaidi, banyak fasilitas kesehatan (faskes) di sejumlah daerah berada dalam fase kolaps. Tidak sedikit tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar COVID-19 dan gugur.
(wk/chus)
