Olimpiade Tokyo Hingga Afghanistan Jatuh ke Taliban, Ini 8 Peristiwa Global yang Disorot Selama 2021
Instagram/AP Photo/Zabi Karimi
Dunia

Masyarakat di seluruh dunia dihebohkan dengan berbagai macam peristiwa yang terjadi selama tahun 2021. Tak hanya seputar penyebaran pandemi, namun juga kejadian politik.

WowKeren - Pandemi COVID-19 yang menyebar sejak tahun 2020 memang telah membawa banyak perubahan pada kondisi dunia. Beruntung, sejumlah perusahaan farmasi berhasil mengembangkan vaksin sebagai upaya pertahanan untuk melawan virus tersebut.

Kehadiran vaksin perlahan turut mendorong pemulihan di berbagai sektor global. Namun sejatinya, tahun 2021 bukan merupakan akhir dari pandemi ketika sejumlah tempat masih melaporkan kasus harian.

Kendati demikian, sepanjang tahun 2021 ini tak hanya pandemi corona saja yang menjadi perhatian. Ada sejumlah peristiwa global yang tak kalah menuai sorotan, baik itu yang berhubungan dengan lingkungan maupun yang berkaitan dengan politik suatu negara. Berikut sederet peristiwa dunia yang dirangkum tim WowKeren selama tahun 2021.

(wk/zodi)

1. Olimpiade Tokyo Sukses Digelar Meski Tuai Kontroversi


Olimpiade Tokyo Sukses Digelar Meski Tuai Kontroversi
Instagram/tokyo2020

Karena masih dalam suasana pandemi, tentu saja acara besar seperti gelaran olahraga menjadi hal yang kontroversial untuk digelar. Tak terkecuali untuk Olimpiade Tokyo, yang sebelumnya sudah ditunda ketika pandemi menyebar tahun 2020 lalu.

Kontroversi berpusat pada kekhawatiran jika gelaran itu akan menjadi ajang penularan COVID-19 besar-besaran. Ini bukan hal yang tanpa dasar mengingat gelaran semacam itu akan menghadirkan delegasi dari seluruh dunia. Tak pelak, sejumlah orang dari kalangan medis pun tak henti-hentinya memperingatkan risiko itu.

Namun nyatanya, pihak panitia pada akhirnya memutuskan untuk menggelar pesta olahraga tersebut tanpa penonton dari luar negeri. Meski boleh dibilang sukses digelar, namun juga tak dipungkiri bahwa Jepang terus mencatat peningkatan kasus COVID-19 setelahnya bahkan sejumlah atlet juga dikonfirmasi positif COVID-19.

2. Varian Delta Menyebar Hingga Tsunami COVID-19 India Jadi Perhatian Global


Varian Delta Menyebar Hingga Tsunami COVID-19 India Jadi Perhatian Global
AP Photo/Amit Sharma

Berbicara mengenai pandemi global tahun 2021, tentu yang masih membekas dalam benak adalah varian delta yang sukses menjadi momok di seluruh dunia. Pertama kali dideteksi di India, varian ini menyebar dengan sangat cepat bahkan di India sendiri, angka kematian relatif tinggi.

Penyebaran varian delta yang sangat ganas turut membuat sistem kesehatan di negara itu kewalahan. Publik tentu masih ingat ketika negara di mana Taj Mahal berdiri ini sempat kalang kabut lantaran kekurangan oksigen medis untuk merawat orang-orang yang positif COVID-19.

Angka kematian yang tinggi juga menghantam tempat-tempat kremasi. Kengerian itu tercermin ketika banyak jenazah yang harus dikremasi secara massal lantaran kurangnya tempat yang memadai. Namun selain pandemi COVID-19, di saat yang bersamaan India juga sempat menghadapi penyebaran jamur hitam yang cukup berbahaya.

3. Konflik Palestina-Israel


Konflik Palestina-Israel
AFP/Hazem Bader

Konflik antara Palestina dan Israel yang terjadi pada tahun 2021 cukup menyita perhatian global. Bentrok yang terjadi di sekitar Haram Al-Sharif/Temple Mount disebut-sebut sebagai yang terburuk di Yerusalem selama bertahun-tahun. Bentrok ini pun terus berlanjut menjadi konflik berkepanjangan.

Bahkan, kantor berita seperti Al Jazeera dan dan The Associated Press tak luput dari serangan rudal yang dilayangkan oleh Israel. Hingga konflik yang menewaskan 230 warga Palestina itu akhirnya dapat berakhir dengan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Gencatan senjata yang dilakukan pada Mei lalu menghentikan perang 11 hari yang menyebabkan kehancuran luas di Jalur Gaza.

Namun rupanya, Israel seakan tak puas dengan keputusan itu. Pada bulan Juni Israel justru melepaskan serangan ke Jalur Gaza pasca gencatan senjata. Tak pelak, hal ini pun turut membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa murka. Meski Israel baru saja mengganti Perdana Menterinya, namun Palestina menilai hal itu tak akan berpengaruh banyak.

4. Taliban Gulingkan Pemerintahan Afghanistan


Taliban Gulingkan Pemerintahan Afghanistan
AFP

Keputusan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk menarik kembali pasukannya dari Afghanistan rupanya berbuntut pada kekacauan di negara itu. Tak lama setelah pasukan AS hengkang dari Afghanistan, kelompok militan Taliban dengan segera mampu menguasai Ibu Kota Kabul pada pertengahan Agustus.

Kendati demikian, ia santai menghadapi kritik. Kerusuhan sempat terjadi di Bandara Kabul ketika sejumlah orang dilaporkan tewas ketika warga sipil berusaha untuk melarikan diri pasca Taliban berkuasa.

Sementara itu ketika kekacauan terjadi, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah terbang ke luar negeri. Langkahnya ini pun menuai kritik lantaran dianggap melarikan diri dari tanggung jawab untuk melindungi warganya.

5. PBB Gelar Konferensi Iklim di Glasgow


PBB Gelar Konferensi Iklim di Glasgow
Instagram/unclimatechange

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menggelar Konferensi Perubahan Iklim COP26 yang digelar di Glasgow, Skotlandia pada 31 Oktober hingga 12 November. Kenaikan suhu bumi serta ancaman yang ditimbulkan oleh dampak perubahan itu masih menjadi perhatian utama.

Jelang gelaran KTT itu, muncul laporan mengenai adanya dokumen yang bocor menjelang konferensi itu digelar. Lewat dokumen itu, terbongkar bahwa sejumlah negara telah berupaya untuk melobi PBB agar mengedit laporan mereka. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menilai bahwa janji-janji iklim yang dibuat oleh negara di dunia hanya akan menjadi omong kosong jika mereka terus berinvestasi dalam minyak, gas dan batu bara.

Proses negosiasi pun berjalan alot bahkan konferensi ini terpaksa diperpanjang karena belum adanya kesepakatan akhir untuk membatasi pemanasan global. Presiden COP26 Alok Sharma bahkan sempat mengaku frustrasi dengan India dan Tiongkok terkait penggunaan batu bara.

6. Krisis Migran di Eropa


Krisis Migran di Eropa
AFP/Leonid Shcheglov

Tahun 2021 juga mencatat persoalan membludaknya migran di perbatasan negara-negara Eropa, termasuk yang terjebak di antara perbatasan Polandia dan Belarusia, yang mana sebagian besar berasal dari Timur Tengah dan Afrika. Kebuntuan persoalan ini membuat hubungan antara Polandia dan Belarusia sempat memanas.

Pemimpin otoriter Belarusia Alexander Lukashenko mendorong para migran untuk memasuki Polandia, bahkan secara ilegal jika perlu. Sedangkan di lain sisi, Polandia menghalangi masuknya para migran ke negara itu dengan menutup bentangan perbatasan menggunakan kawat berduri. Yunani juga dilaporkan mengambil langkah serupa.

Pada November, sebuah kapal yang mengangkut sekitar 30-an orang tenggelam di Selat Inggris dengan 27 orang di antaranya dilaporkan meninggal. Tragedi serupa juga terjadi di Libya dengan lebih dari 160 migran yang ingin mencari kehidupan lebih baik di Eropa, tenggelam di lepas pantai Libya pada bulan Desember.

7. Mantan Putri Jepang dan Rakyat Biasa Menikah di Tengah Kontroversi


 Mantan Putri Jepang dan Rakyat Biasa Menikah di Tengah Kontroversi

Salah satu fenomena yang cukup menjadi sorotan selama tahun 2021 adalah pernikahan antara Mako, mantan Putri Jepang dengan sang kekasih yang berasal dari kalangan rakyat biasa, Kei Komuro. Pernikahan ini sarat akan kontroversi termasuk skandal finansial yang menjerat ibu Kei.

Tak seperti pernikahan anggota kekaisaran pada umumnya, pernikahan Mako dan Kei digelar tanpa pesta besar-besaran. Mako pun juga dilaporkan enggan menerima pembayaran yang merupakan tradisi kekaisaran, di mana ketika ada anggota kerajaan yang menikah maka akan mendapatkan pembayaran finansial dalam jumlah tertentu.

Mako yang memilih untuk menikahi rakyat biasa pun harus menerima konsekuensi untuk kehilangan gelar kebangsawanannya. Tak lama setelah menikah, ia dan sang suami segera bertolak ke Amerika Serikat untuk memulai hidup baru, di mana Kei bekerja sebagai pengacara.

8. Varian Omicron Gegerkan Dunia Internasional


Varian Omicron Gegerkan Dunia Internasional
Pexels/RF._.studio

Ilmuwan di Afrika Selatan pada awal November lalu telah melaporkan varian COVID-19 terbaru yang saat ini dikenal dengan nama omicron. Tak menunggu waktu lama setelah itu, sejumlah negara telah mengambil langkah untuk memperketat perbatasan mereka terhadap pendatang dari Afrika Selatan dan negara-negara di sekitarnya.

Badan Organisasi Dunia (WHO) memandang langkah ini cukup tergesa-gesa sebab masih sedikit yang diketahui mengenai varian tersebut. Mereka geram karena langkah itu membuat Afrika Selatan menjadi negara terisolasi. Sementara itu di lain sisi, sejumlah negara juga memutuskan untuk mempersingkat jeda waktu pemberian suntikan dosis ketiga vaksin COVID-19 untuk meminimalkan penularan.

Hal itu berangkat dari data awal penelitian yang menunjukkan bahwa varian yang satu ini menyebar lebih cepat dibanding pendahulunya, varian delta. Dan benar saja, tak lama setelah varian itu diumumkan, lebih dari 80 negara sudah melaporkan infeksi varian ini.

Sejumlah negara Eropa pun mencatat lonjakan kasus akibat omicron. Alhasil, kekhawatiran pun kembali muncul ketika perayaan Natal dan Tahun baru 2022 terancam oleh risiko penularan varian ini. Belanda bahkan telah menerapkan lockdown mendadak.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait