Belakangan ini, tidak hanya ketersediaan minyak goreng yang menjadi langka, melainkan juga BBM jenis Solar. Hal ini lantas membuat pengusaha angkutan hingga sopir resah.
- Tiara Yola Ade Ramadhanti
- Selasa, 05 April 2022 - 16:43 WIB
WowKeren - Bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar belakangan ini diketahui mengalami kelangkaan di sejumlah wilayah. Salah satunya adalah di Semarang, Jawa Tengah.
Terkait dengan kelangkaan Solar di Semarang dalam beberapa hari terakhir itu disampaikan oleh Organisasi Angkatan Darat (Organda). Sementara Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organda Kota Semarang, Bambang Pranoto Purnomo mengatakan bahwa kelangkaan solar sangat meresahkan para pengusaha angkutan dan sopor.
Bambang lantas khawatir jika kondisi Solar terus menerus menjadi langka hingga Lebaran tiba, maka izin mudik 2022 yang diberikan oleh pemerintah bisa menjadi tak berarti atau percuma. Maka dari itu, pihaknya mendesak pemerintah untuk memperhatikan kebangkitan para pengusaha transportasi darat dalam melayani pemudik dari Ibu Kota menuju kampung halaman.
"Iya, ini (kelangkaan Solar) sangat menjadi dilema bagi kami, seharusnya kami bisa panen rejeki, tetapi sekarang Solar langka," ujar Bambang kepada JPNN.com, Selasa (5/4).
Selain itu, dengan kondisi kelangkaan Solar itu, menurut Bambang, membuat tingkat kepercayaan anggota Organda kepada pemerintah kian menurun. "Pandemi COVID-19 sudah dua tahun, kami tidak bisa narik penumpang, ini malah Solar langka," ungkapnya.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan bahwa kelangkaan Solar tidak bisa disamakan dengan minyak goreng. Menurutnya, bila benar-benar terjadi pasokan Solar tidak ada, akan berbuntut panjang. "Saya yakin pasti ada banyak calo dan penipuan," tegasnya.
Maka dari itu, Bambang menuturkan bahwa pihaknya tidak ingin mendengar persoalan Solar langka seperti penanganan minyak goreng yang membingungkan masyarakat. Ia pun mengatakan bahwa kelangkaan Solar itu sebenarnya merupakan domain pemerintah.
Bambang lantas mengatakan kemungkinan terburuk imbas dari kelangkaan Solar itu akan membuat naiknya harga tiket transportasi jalur darat menjadi pilihan terakhir bila pemerintah tidak sanggup mengatasi permasalahan Solar. Pasalnya, dengan terpaksa pihaknya akan beralih ke BBM jenis Dexlite dan Pertamina Dex yang secara tidak langsung, menurutnya, telah diarahkan oleh pemerintah.
"Itu (Dexlite dan Pertamina Dex) sangat mahal, otomatis mempengaruhi harga tiket," tandas Bambang.
(wk/tiar)
