Hadapi PMK, Kementan Gercep Kirim Logistik Kesehatan Hingga APD ke Berbagai Daerah
Unsplash/Roberto Sorin
Nasional

Kementerian Pertanian melakukan langkah pengendalian wabah PMK dengan mengirimkan berbagai logistik kesehatan ke sejumlah daerah di Tanah Air. Logistik kesehatan juga dikirim ke daerah yang belum terpapar PMK.

WowKeren - Wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada hewan ternak di Indonesia tampaknya makin meluas ke berbagai wilayah. Pemerintah Indonesia tentu harus bergerak cepat untuk menangani wabah tersebut. Apalagi peringatan Hari Raya Kurban juga sudah di depan mata.

Dalam upaya melakukan pengendalian PMK pada hewan ternak, Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat mengirimkan logistik kesehatan ke beberapa wilayah yang diduga terjangkit PMK. Mulai dari Vitamin, Antibiotik, Antipiretik, Disinfektan hingga APD.

"Mulai tanggal 7–12 Mei lalu kami sudah melakukan pengiriman logistik tahap 1 ke beberapa provinsi, " ungkap Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah di Kantor Pusat Kementan Jakarta, Rabu (18/5).

Pada 16 Mei 2022 lalu, Kementan juga kembali melakukan pengiriman logistik tahap ke-2 untuk wilayah yang diduga terjangkit PMK termasuk Jawa Timur dan Aceh. Menurutnya keseluruhan obat-obatan yang telah Kementan kirimkan sebesar Rp. 534,29 juta dan pengiriman berikutnya akan dilakukan pada tanggal 18 Mei 2022.

"Begitu ada wabah penyakit PMK, kami bersama-sama dengan Pemerintah Daerah terus melakukan koordinasi, sehingga mengetahui kebutuhan apa yang diperlukan untuk dapat mengendalikan penyebaran wabah PMK," ujar Nasrullah.


Nasrullah menyampaikan, pengendalian penyebaran PMK menjadi mutlak yang harus dilakukan agar segera ditangani. Menurutnya, saat ini hewan yang terinfeksi telah diberikan obat, penyuntikan vitamin, pemberian antibiotik, dan penguatan imun. Kondisi terakhir pada hewan ternak yang telah diberikan obat dan vitamin juga sudah mulai membaik.

"Alhamdulillah pemberian dalam bentuk Vitamin, Antibiotik, Antipiretik, Disinfektandan APD untuk petugas hasilnya jauh lebih baik, seperti hewan yang meler mulai segar dan yang tadinya tidak bisa berdiri kini sudah berangsur normal. Pemberian Disinfektanjuga sudah kita sarankan di kandang dan area pemeliharaan. Dengan pemberian obat-obatan diharapkan dapat mencegah meluasnya wabah PMK," paparnya.

Pemerintah juga berencana akan mengirimkan bantuan logistik obat-obatan, vitamin dan APD ke provinsi sentra ternak yang masih bebas PMK seperti Sulawesi Selatan, NTT dan Bali. Pengiriman tersebut direncanakan akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.

Kementan saat ini telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp. 48 Miliar untuk pencegahan dan pengendalian PMK. Terutama pengadaan vaksin nasional.

"Pembiayaan pengendalian dan pencegahan PMK ini selain dari APBN, juga ada sinergi dengan APBD dan sumber pembiayaan lainnya," ungkap Nasrullah.

"Insya Allah, dengan menggandeng banyak pihak mulai dari Pemerintah Daerah, akademisi, para pelaku usaha, asosiasi, serta peternak, maka kita upayakan bersama-sama agar PMK ini bisa teratasi dengan baik, serta dapat meminimalisir kerugian yang mungkin timbul dari munculnya wabah ini," pungkasnya.


(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait