OPM Ngaku Bertanggung jawab Atas Penganiayaan dan Perampasan Senjata Anggota Brimob di Napua
pexels.com/Lukáš Trstenský
Nasional

Sebelumnya, anggota Brimob dilaporkan dianiaya hingga akhirnya meninggal. Kini atas insiden tersebut, TPNPB OPM mengaku bertanggung jawab dan telah melakukan perampasan senjata api.

WowKeren - Aksi agresif kembali ditunjukkan oleh kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM), yang mana mengaku bertanggung jawab atas penganiayaan terhadap anggota Brimob Bripda Diego Rumaropen di Napua, Jayawijaya.

Selain itu, TPNPB OPM juga mengaku sebagai perampas dua senjata milik Brimob Polri. Sebby Sambom selaku Jubir TPNPB OPM mengatakan bahwa penyerangan yang menyasar Bripda Diego itu dilakukan oleh Kodap III Darakma Ndugama, di bawah pimpinan Egianus Kogeya cs.

"Saya (Egianus Kogeya) yang lakukan, dan saya bertanggung jawab atas peristiwa penyerangan Brimob dari Wamena, Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya," ujar Sebby dalam keterangan tertulis, Senin (20/6).

Sebby menerangkan bahwa serangan yang dilakukan kelompoknya itu terjadi pada Sabtu (18/6) di Wamena, Distrik Napua. Selain itu, serangan itu juga telah dilaporkan Egianus Kogeya melalui sambungan telepon. Dalam laporan tersebut, Egianus mengatakan pasukannya telah berhasil merampas dua senjata dan menyerang satu anggota Brimob.

Kemudian, Sebby lantas menantang pihak TNI/Polri untuk kembali mengambil dua senjata yang telah dirampasnya di jalan besar Habema Ndugama. "TNI/Polri silakan kejar kami, kami menuju Ndugama, jalan besar Habema Ndugama, di mana ketemu kami di situ, siap lawan menggunakan dua pucuk senjata ini," jelas Sebby.


"Kami yang rampas senjata ini, jadi jangan cari orang sembarang, tetapi silakan kejar kami TPNPB Kodap III Ndugama Darakma," tegas Sebby.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri belum mengungkapkan identitas pelaku penganiayaan yang berujung pada meninggalnya anggota Brimob Bripda Diego Rumaropen. Dalam siaran pers Minggu (19/6), Fakhiri mengatakan akan menyampaikan identitas pelaku penyerangan setelah penyidikan lebih lanjut dari Dit Krimum Polda Papua.

Akan tetapi, kata Fakhiri, ada indikasi bahwa pelaku penyerangan yang menewaskan anggota Brimob adalah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Meski demikian, untuk memastikan hal tersebut, anggota masih melakukan penyelidikan.

Sebagai informasi, pada Minggu (19/6) pagi, Tim Penegakan Hukum dari Satgas Damai Cartenz dan 32 anggota Brimob diberangkatkan ke Wamena. "Saya dan Dirkrimum, Senin (20/6), akan ke Wamena untuk melihat langsung sekaligus mengevaluasi apa yang terjadi dan apakah sudah sesuai standar operasi (SOP) di daerah rawan," beber Fakhiri.

Fakhiri pun berharap agar senjata api yang dirampas itu bisa ditemukan. Selain itu, ia juga meminta kepada anak buahnya untuk meningkatkan pengawasan. Kemudian personel Polri juga diinstruksikan untuk menerapkan body system.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru