Prabowo Sebut Bandara Kertajati Hanya Monumen, Relawan Jokowi Tuntut Permintaan Maaf
Nasional

Pernyataan Prabowo yang menyebut Bandara Kertajati hanyalah sebuah monumen dinilai melukai hati warga Jawa Barat.

WowKeren - Salah satu pernyataan Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, dalam debat Pilpres 2019 yang kedua menuai kritik. Pernyataan tersebut terkait salah satu proyek infrastruktur yang dibangun oleh Joko Widodo, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

"Infrastruktur harus untuk rakyat, bukan sebaliknya," tutur Prabowo dalam debat Pilpres kedua, Minggu (17/2). "Bukan hanya sebagai monumen, seperti LRT Palembang dan Bandara Kertajati."

Pernyataan yang menyebut Bandara Kertajati hanyalah sebuah monumen lantas dinilai melukai hati warga Jawa Barat. Barisan Relawan Desa (Berdesa) Jokowi 01 pun menuntut agar Prabowo meminta maaf.

Menurut Koordinator Berdesa Jokowi 01, Indra Sudrajat, manfaat BIJB Kertajati sangat dirasakan oleh masyarakat. Keberadaan bandara terbesar di Indonesia itu menumbuhkan perekonomian di Desa Kertajati, Majelangka, serta Jawa Barat secara luas.

"Keberadaan Bandara Kertajati ini membuat ekonomi masyarakat di Desa Kertajati, Majalengka tumbuh," tutur Indra di Posko Berdesa, Bandung, Rabu (20/2). "Mengundang investor membangun wilayah di sekitar."


Indra menilai bahwa argumen Prabowo tidak berdasar. Pasalnya, dengan menyatakan Bandara Kertajati merupakan kesalahan dalam pembangunan infrastruktur dan hanya sekedar monumen, Prabowo seolah mengabaikan dampak positif yang hadir di masyarakat.

"Pernyataan itu tindakan tutup mata (Prabowo) terhadap peningkatan taraf hidup warga," jelas Indra. "Kalau pun belum maksimal, itu perlu proses. Ini kemajuan, harusnya diapresiasi."

Ia pun lantas menuntut Prabowo meminta maaf kepada warga Jawa Barat, khususnya Majalengka. Mengingat BIJB Kertajati merupakan kebanggaan dan wujud cita-cita warga Jawa Barat.

"Kami menuntut Prabowo minta maaf ke masyarakat Majalengka dan Jabar," tegas Indra. "Karena sudah melecehkan cita-cita terdahulu warga yang menginginkan memiliki bandara sendiri."

Dalam debat Pilpres kedua, Prabowo memang memberikan "serangan" terhadap pembangunan infrastruktur pemerintah. Ia menilai pembangunan tersebut dilakukan secara grusa-grusu dan tanpa studi kelayakan yang memadai.

Menanggapi pernyataan tersebut, Jokowi juga telah memberikan bantahan. Sang petahana menjelaskan bahwa pembangunan tersebut sudah direncanakan sejak lama dan melalui tahapan-tahapan yang sesuai prosedur.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait