Nasib Pencari Suaka Masih Menggantung Dan Kini Mulai Kembali Ke Trotoar Kebon Sirih
Nasional

Kondisi Pencari Suaka hingga kini masih menggantung dan mulai kembali menempati trotoar di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat menyusul larangan mendirikan tenda di depan gedung Ravindo.

WowKeren - Kondisi puluhan para pencari suaka masih menggantung setelah mereka mulai kembali menempati trotoar di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Sabtu (14/9) malam. Para pencari suaka yang berasal dari Afganistan, Somalia, Irak dan beberapa negara lainnya ini kembali ke Kebon Sirih menyusul larangan untuk menetap di depan gedung Ravindo sebagai lokasi kantor Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Pengungsi (UNHCR).

Para pencari suaka ini terlihat mendirikan tenda dan menggelar tikar di depan Bank Gamon Kebon Sirih. Mereka telah bergeser ke Bank Pekreditan Rakyat tersebut karena dilarang mendirikan tenda di depan gedung Ravindo.

Seorang penjaga keamanan di gedung Ravindo yang bernama Sunaryo mengatakan jika para pengungsi telah menempati Jalan Kebon Sirih mulai hari Jumat (13/9) sore hingga malam. Sunaryo menyebut sebanyak 30 orang datang pada Jumat sore kemudian sebanyak 50 orang kembali menyusul pada Jumat malam. Sementara pengungsi lainnya yang dikabarkan menerima bantuan telah meninggalkan trotoar.

"Sekitar 30 orang datang pada Jumat sore. Malam harinya, sekitar 50 orang datang lagi. Sebagian dari mereka meninggalkan trotoar karena dikabarkan telah menerima bantuan," kata Sunaryo. "Mereka menempati trotoar sejak Jumat malam."


Sementara salah satu pencari suaka asal Afghanistan yang bernama Abu Bakar mengatakan ada 60 orang pengungsi asal negaranya yang saat ini menetap di Kebon Sirih. Dia mengatakan jika mereka semua telah menghuni lokasi tersebut selama tiga hari setelah meninggalkan bekas gedung Kodim Kalideres. Abu Bakar menuturkan jika dia mengungsi dari negaranya sekitar tahun 2013 karena adanya perang yang berkecamuk di tempat asalnya.

"Sudah tiga hari di Kebon Sirih. Ada sekitar 60 orang dan beberapa sedang keliling, ada yang mandi, dan sebagainya," kata Abu Bakar saat ditemui CNNIndonesia.com, Minggu (15/9). "Sejak tahun 2013, (perang?) Iya, perang."

Sebelumnya Gubernur DKI Anies Baswedan menyatakan jika nasib para pencari suaka tersebut menunggu keputusan dari pemerintah pusat. Ia menuturkan jika Pemrov DKI Jakarta hanya bisa membantu para pengungsi atas nama kemanusiaan secara terbatas dan selebihnya itu merupakan tanggung jawab dari badan kemanusiaan PBB UNHCR.

"Saya koordinasi dengan pemerintah pusat, mereka juga sedang mencari tempat baru. Kita tunggu," kata Anies Baswedan pada Selasa (3/9). "Karena sisi kami, yang bisa kita lakukan adalah aspek kemanusiaan. Tetapi kalau solusi terhadap mereka sendiri itu di luar kewenangan kita."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait