Dipindah ke Kalimantan Timur, Keluarga Minta Tersangka Kasus Makar Papua Dipulangkan
Nasional

Tujuh tahanan tersangka kasus makar Papua telah dipindahkan ke Kalimantan Timur. Pihak keluarga yang tak mendapatkan informasi terkait hal tersebut pun meminta agar kepolisian memulangkan mereka kembali ke Papua.

WowKeren - Polisi telah menetapkan dan menangkap tujuh orang tersangka kasus makar yang terjadi di Papua beberapa waktu lalu. Salah satu keluarga tahanan kasus makar, Novita Itlay yang merupakan adik Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Mimika Steven Itlay meminta pihak kepolisian untuk memulangkan ketujuh tersangka ke kampung halaman mereka.

Hal ini dikarenakan pihak keluarga yang cemas dengan keadaan para tersangka. "Kami dari keluarga minta agar tahanan dikembalikan ke Papua dan proses persidangan dan yang lainnya bisa dilakukan di Papua," ujar Novita dilansir CNNIndonesia, Sabtu (5/10) malam. "Kami minta tahanan dipulangkan dalam waktu seminggu ini karena kami tidak tahu makan-minum dan kesehatan mereka, karena terlalu jauh."

Sebelumnya, para anggota KNPB dan Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP) yang terlibat dalam berbagai aksi demo ini telah dipindahkan ke Kalimantan Timur. Hal ini dilakukan oleh pihak kepolisian demi alasan keamanan.

Namun, Novita justru khawatir soal perlindungan dan jaminan keamanan saat sang kakak dipindahkan dari Papua. "Ini kan hukum di Indonesia di manapun ini kan masih sama. Apa bedanya mereka di sini dengan di Kalimantan?," kata Novita. "Malah yang kami takutkan keamanan di sana. Karena kami tidak tahu keadaan mereka di sana seperti apa, makan minumnya bagaimana, ketika mereka sakit nanti bagaimana. Di sana jauh, tidak ada keluarga."


Pemindahan para tahanan dari Papua ke Kalimantan Timur itu sendiri baru diketahui oleh Novita pada Jumat (4/10) lalu. Ia menjelaskan saat itu adalah jadwal besuk, tapi sesampainya di Rumah Tahanan Polda Papua ia tak bisa menemukan kakaknya.

"Polisinya bilang kalau mereka sudah dipindahkan ke Mako Brimob hari Kamis. Padahal Rabu kan kami ke sana juga, tapi tidak ada pemberitahuan mau dipindahkan. Lalu Jumatnya sudah begitu," ungkap Novita.

Novita juga mengungkap jika dirinya dan pihak keluarga tidak mendapatkan informasi yang jelas dari kepolisian terkait alasan dan waktu pemindahan tahanan. Padahal Senin, Rabu dan Jumat memang merupakan jadwal rutin Novita dan keluarganya menjenguk Steven Itlay. Karena itu ia merasa aneh ketika saat itu justru tak ada pembicaraan apapun mengenai pemindahan tahanan di antara petugas penjara.

Kesulitan untuk menemui sang kakak bukan kali ini saja dialami oleh Novita. Sebelumnya anggota keluarga diharuskan menunggu dua pekan untuk bertemu Steven Itlay seusai ditangkap. "Seminggu setelah penangkapan 12 September itu belum diizinkan bertemu. Kami baru diizinkan dua mingguan ini," katanya.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait