Pengakuan Relawan Jokowi Ninoy Karundeng: Saya Mau Dieksekusi Ala ISIS
Nasional

Ninoy Karundeng yang merupakan pegiat media sosial tersebut mengaku menerima ancaman pembunuhan, salah satunya dengan membelah kepalanya memakai kapak.

WowKeren - Relawan Joko Widodo yang sempat diculik, Ninoy Karundeng, mengungkapkan pengalaman mencekam yang ia alami. Ninoy menyebut bahwa skema penculikan serta penganiayaan yang dialaminya itu seperti ISIS.

Menurut Ninoy, kala itu massa yang mengintimidasinya dikoordinir oleh seseorang yang dipanggil "habib". Ninoy mengaku bahwa "habib" itu yang merencanakan skema pembunuhannya dengan mencari ambulans untuk membuang jasad.

"Mau disediakan ambulans untuk membelah kepala saya," tutur Ninoy di Polda Metro Jaya, dilansir detikcom pada Selasa (8/10). "Di situlah saya ketakutan yang paling gila itu."

Ninoy yang merupakan pegiat media sosial tersebut mengaku menerima ancaman pembunuhan, salah satunya dengan membelah kepalanya memakai kapak. "Saya ingat wah ini kelakuan ISIS nih saya mau dieksekusi ala ISIS nih," ujar Ninoy.

Saat itu, Ninoy memperkirakan bahwa video intimidasinya akan disebar ke publik. Dan benar saja, video Ninoy tersebut viral di media sosial.


"Sehabis itu nanti diviralkan," jelas Ninoy. "Nah ternyata versinya benar otak saya di situ. Sudah lah susah saya ingat-ingat itu."

Sebelumnya, Ninoy mengaku diculik kala meliput aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPR pada Senin (30/9) hingga Selasa (1/10) dini hari. Dalam video intimidasi Ninoy yang viral, relawan Jokowi tersebut dicecar soal keaktifannya di media sosial. Ia juga dipaksa mengaku sebagai buzzer Jokowi-Ma'ruf Amin.

Polisi sendiri telah menetapkan total 11 tersangka dalam kasus tersebut, namun hanya 10 orang yang ditahan. Para tersangka tersebut memiliki peran masing-masing.

Seperti memperbanyak salinan data yang dicuri dari laptop Ninoy hingga membuat video dan menyebarkannya. Lalu ada pula yang bertugas untuk menganiaya dan mengusulkan pembunuhan dengan kapak.

"Sebelas tersangka itu yang pertama inisialnya AA, kemudian ARS, YY. Ini adalah perannya menyebarkan videonya dan kemudian juga membuat konten-konten berkaitan dengan hate speech di WA group di sana," jelas abid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono. "Yang bersangkutan meng-copy atau mencuri atau mengambil data laptop milik korban. Dia juga mengintervensi korban dia juga menghapus semua data-data yang ada di HP."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait