Firli Bahuri Bergaya Otoriter, Pengamat Prediksi KPK Akan Hancur
Nasional

Kepemimpinan Firli Bahuri yang dinilai otoriter diprediksi pengamat berpotensi akan membuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi semakin hancur.

WowKeren - Kepemimpinan Firli Bahuri sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapatkan sorotan dari Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia RamadhanaIa. Ia menilai jika kepemimpinan Firli dapat membuat sistem dan kepercayaan publik terhadap KPK semakin hancur.

Menurut Kurnia, gaya kepemimpinan Firli sejauh ini cenderung bergaya otoriter. Ia lantas memprediksi jika masa depan KPK akan segera hancur lantaran sistem yang ada dinilai telah diacak-acak oleh Firli.

"Jadi, kita memprediksi ke depan KPK akan semakin hancur baik dari sistem yang selama ini berjalan di KPK, dirusak oleh yang bersangkutan dan kepercayaan publik pada KPK akan semakin menurun," tutur Kurnia. "Dan ini harus kita sematkan kepada Firli sebagai penanggung jawab utama kerusakan KPK hari-hari ini."

Alih-alih menunjukkan kinerja baik kepada publik, KPK justru menunjukkan sejumlah gelagat mencurigakan. Salah satunya adalah Pegawai Negeri Yang Dipekerjakan (PNYD) di KPK yang menangani kasus Harun Masiku justru dikembalikan ke instansi asal, yakni Polri dan Kejaksaan Agung sebelum masa tugasnya berakhir sesuai jadwal awal.


Rossa Purbo Bukti selaku Tim Analisis Kasus tersebut dikabarkan tidak mendapatkan akses masuk ke markas KPK. Bahkan, semua hal yang berhubungan dengan pekerjaannya sebagai penyidik KPK telah diblokir seperti akses email kantor dan gaji.

Ketua KPK sendiri mengklaim jika pengembalian tersebut berdasarkan permintaan Polri dan Kejagung dan telah ditandatangani oleh Pimpinan, Sekretaris Jenderal KPK, Cahya Hardianto Harefa dan Kepala Biro SDM KPK. Padahal, KPK sebelumnya mengaku terang-terangan jika mereka telah kekurangan pegawai dalam bidang penyidik.

"Bagaimana mungkin seseorang yang mengungkap skandal korupsi Pergantian Antar Waktu (PAW) di KPU dan dia juga belum selesai masa jabatannya di KPK," kata Kurnia seperti dilansir dari CNNIndonesia, Rabu (5/2). "Secara serta merta diberhentikan dari KPK dan dikembalikan ke Polri."

Sementara itu, sejumlah survei dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan jika KPK merupakan salah satu lembaga negara yang paling dipercaya publik. Namun, hasil survei LSI Denny JA pada 2018 silam menunjukkan penurunan kepercayaan. Hal ini berdasarkan dua survei sebelum dan sesudah Pilpres 2019.

Survei sebelum Pilpres 2019 menunjukkan bahwa publik yang percaya KPK bekerja untuk kepentingan rakyat mencapai 89,0 persen. Setelah Pilpres, kepercayaan publik turun ke angka 85,7 persen. Kala itu, ditemukan alasan penurunan kepercayaan itu lantaran ada pengaruh dari sosok pimpinan baru KPK yakni Firli Bahuri.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait