Kematian PDP-ODP Corona Tinggi, WHO Minta RI Perbanyak Tes Swab Massal
Nasional

Tes PCR untuk pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) diperlukan agar jika mereka memang positif COVID-19 maka penanganan medis bisa segera dilakukan.

WowKeren - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Indonesia untuk lebih gencar dalam melakukan tes PCR bagi pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP). Bukan tanpa alasan, WHO menganggap jika langkah tersebut diperlukan agar diagnosis terhadap PDP dan ODP bisa lebih dipercepat.

Sebab, PDP dan ODP selama ini memiliki jumlah kematian yang tinggi. Dilansir Kumparan, Hingga Minggu (12/7) Indonesia telah memeriksa 1.061.367 spesimen uji PCR. Dari jumlah itu, baru 621.098 yang diperiksa.

Adapun selisih jumlah antara jumlah spesimen dan orang yang diuji disebabkan karena adanya tes follow up terhadap pasien terkonfirmasi virus corona. Sebab, perlu dilakukan setidaknya 2 kali tes pengujian PCR untuk memastikan jika pasien tersebut sudah sembuh atau belum.

Sedangkan menurut WHO, follow up semacam ini sudah tidak lagi diperlukan. WHO menilai jika RI masih berpedoman pada panduan WHO yang lama. Padahal, panduan tersebut sudah diubah sejak 27 Mei lalu.


"Indonesia memiliki jumlah kematian yang sangat tinggi pada pasien di bawah pengawasan (PDP) dan orang-orang yang diobservasi (ODP)," kata WHO dalam laporan situasi COVID-19 di Indonesia yang dipublikasi pada Rabu (8/7). "Oleh karena itu, tes PCR harus diprioritaskan untuk diagnosis dugaan kasus (PDP dan ODP) daripada tes tindak lanjut untuk pasien yang akan dipulangkan."

Kendati demikian, WHO mengakui jika kapasitas tes pengujian di Indonesia telah meningkat. Sebagian besar jumlah spesimen yang diuji jauh lebih tinggi daripada jumlah uji kasus.

"Negara ini (Indonesia) telah meningkatkan kapasitas pengujiannya secara signifikan," ujar WHO. "Dalam kebanyakan kasus, jumlah spesimen yang diuji jauh lebih tinggi daripada jumlah uji kasus yang dicurigai (suspected)."

Tes untuk PDP dan ODP dimaksudkan agar jika mereka memang positif COVID-19 maka penanganan medis bisa segera dilakukan. WHO mencatat jika dalam tiga minggu terakhir, kematian PDP dan ODP di sejumlah wilayah di Indonesia lebih tinggi dibanding pasien corona terkonfirmasi.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait