Sekolah di Wilayah Bengkulu Tetap Buka Meski Sudah Jadi Zona Oranye, Ini Penyebabnya
Getty Images
Nasional

Sekolah di kabupaten Seluma, provinsi Bengkulu yang berubah status dari zona hijau ke oranye rupanya masih tetap dibuka.Padahal, pemerintah hanya mengizinkan pembelajaran tatap muka dilakukan di zona hijau dan kuning.

WowKeren - Pemerintah hanya mengizinkan sekolah di wilayah zona hijau dan kuning COVID-19 untuk mengadakan pembelajaran tatap muka. Namun, sekolah di kabupaten Seluma, provinsi Bengkulu yang berubah status dari zona hijau ke oranye rupanya masih tetap dibuka.

Menurut Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Seluma, Nihan, minimnya informasi dari otoritas terkait menimbulkan kebingungan. SMAN 1 Seluma sebelumnya melakukan pembelajaran tatap muka karena berada di wilayah zona hijau. Namun Nihan mendapat kabar dari masyarakat pada Senin (10/8) lalu bahwa wilayahnya sudah masuk ke zona merah.

"Menurut berita-berita di masyarakat dan di koran, wilayah ini sudah merah katanya," tutur Nihan dilansir CNN Indonesia pada Jumat (14/8). "Tapi kan harus ada pernyataan resmi dari pejabat yang berwenang kan?"

Oleh sebab itu, Nihan langsung berkomunikasi dengan Satgas COVID-19 di Kabupaten Seluma usai mendapat kabar tersebut. Pihak Nihan ingin meminta surat keterangan resmi terkait perubahan zona sehingga sekolah dapat kembali diliburkan.


Sayangnya, permintaan tersebut tak kunjung dibalas. Menurut Nihan, pejabat di Satgas COVID-19 hanya mengatakan secara lisan bahwa Kabupaten Seluma tak lagi masuk dalam zona hijau.

"Kami menghadap ke sekretaris (Satuan Tugas COVID-19), katanya belum ada pernyataan resmi," ujar Nihan. "Tapi secara fakta itu sudah zona merah katanya. Karena korban sudah ada."

Nihan menjelaskan bahwa pihak sekolah tidak bisa langsung meliburkan siswa tanpa ada kepastian dari Pemda. Ia meminta surat keterangan perubahan status zona tersebut agar dapat memberi penjelasan ke orangtua bahwa penutupan sekolah adalah keputusan resmi yang didukung pemerintah.

Menurut Nihan, kebanyakan sekolaj di Seluma juga masih melakukan pembelajaran tatap muka. Hanya ada dua sekolah yang telah meliburkan siswanya. "Ada dua sekolah yang tidak buka. Itu karena ada siswa yang orang tuanya meninggal karena COVID," pungkas Nihan.

Adapun SMAN 1 Seluma langsung meniadakan waktu istirahat di sekolah usai mendapat kabar perubahan zona tersebut. Jumlah siswa per kelas juga dipangkas menjadi 16 orang dan kegiatan belajar dibagi per minggu.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait