Sampoerna Foundation Bantah Isu Terlibat Dalam Rencana Hapus Mapel Sejarah
Nasional

Kemendikbud diisukan akan menghapus mata pelajaran Sejarah, dan konon wacana ini diinisasi oleh Sampoerna Foundation. Isu ini pun mendapat tanggapan dari Sampoerna Foundation.

WowKeren - Indonesia sedang dibuat geger dengan isu rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menghapus mata pelajaran Sejarah dari kurikulum SMK. Selain itu, mata pelajaran ini juga tidak akan diwajibkan di jenjang SMA.

Isu ini sendiri sudah dibantah oleh Kemendikbud atau bahkan sang menteri sendiri, Nadiem Makarim. Namun isu malah semakin liar, bahkan menyeret Sampoerna Foundation yang disebut-sebut menjadi inisiator kebijakan itu.

Kekinian Putera Sampoerna Foundation (PSF) menampik tuduhan yang ada. PSF mengaku memahami maksud penyederhanaan kurikulum yang tengah digagas Kemendikbud, namun tak ada sangkut-pautnya dengan rencana penghapusan mata pelajaran Sejarah.

"PSF menyadari pentingnya kurikulum nasional sebagai panduan pendidikan nasional. Namun PSF tidak berinisiatif melakukan perubahan atau penyederhanaan kurikulum nasional," ujar Head of Marketing and Communication PSF, Ria Sutrisno, Selasa (22/9). "PSF juga tidak mengusulkan penghapusan mata pelajaran sejarah."

Ria menegaskan bahwa PSF sama sekali tidak terlibat dalam rencana penyederhanaan kurikulum, mulai dari tahap pengkajian, analisis, sampai menyusun naskah akademik dalam pembahasannya. Apalagi sampai mengusulkan untuk menghapus mata pelajaran Sejarah.


Isu bahwa Sampoerna Foundation yang terlibat dalam rencana penghapusan mapel Sejarah ini disampaikan oleh mantan Ketua Tim Inti Pengembang Kurikulum 2013 (K13) Said Hamid Hasan. "Pagi ini saya dapat informasi pemikirnya itu dari Sampoerna Foundation," beber Said, Senin (21/9).

Menurut Said, pihak yang berwenang seperti Pusat Kurikulum dan Buku (Puskurbuk) Kemendikbud tidak terlalu dilibatkan dalam penyederhanaan kurikulum ini, lebih ke urusan teknis. Said juga menyebut bahwa Puskurbuk diminta untuk tidak terlalu banyak bicara mengenai hal ini.

Namun demikian tudingan Said ini sudah dibantah oleh Puskurbuk Kemendikbud. Kepala Puskurbuk, Maman Fathurrohman, menegaskan inisiasi penyederhanaan kurikulum yang sedang dibahas saat ini diinisiasi oleh pihaknya.

"Berita itu tidak benar. Inisiasi, pengembangan, fasilitasi, dan evaluasi kurikulum nasional dilakukan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk)," tegas Maman, Selasa (22/9). "Puskurbuk adalah satu-satunya lembaga yang memiliki kewenangan tugas dan fungsi terkait pengembangan kurikulum, tidak oleh yang lain."

Untuk menyederhanakan kurikulum ini dilibatkan banyak pihak untuk membantu mengembangkan sekaligus mengevaluasi. Dan pihak yang melakukan kajian berdasarkan penunjukan Puskurbuk adalah akademisi dari berbagai perguruan tinggi.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait