Isolasi Mandiri Berisiko Tularkan ke Yang Lain, Tim Covid Hunter Bakal Jemput OTG
Twitter/kominfojatim
Nasional

Koordinator Tim Tracing Satgas COVID-19 Jatim Kohar Hari Santoso mengatakan jika OTG yang melakukan isolasi mandiri di rumah justru berpotensi memunculkan klaster keluarga baru

WowKeren - Untuk menekan serendah mungkin tingkat penyebaran virus corona penyebab COVID-19, pemerintah meminta agar pasien tanpa gejala (OTG) juga diisolasi di tempat yang sudah disediakan. Sebab jika OTG melakukan isolasi mandiri di rumah dikhawatirkan akan menularkan ke lainnya, terutama anggota keluarga.

Untuk mendukung langkah ini, Tim pemburu pelanggar protokol kesehatan COVID-19 di Jawa Timur melakukan "jemput bola" kepada masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19. Masyarakat yang terkonfirmasi positif akan dijemput menggunakan mobil ambulans oleh petugas yang memakai pakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Adapun hal ini sesuai dengan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 tentang penerapan Protokol Kesehatan dengan menerjunkan (Tim Hunter) sebagai tim pemburu pelanggar protokol kesehatan COVID-19 di Jawa Timur. Koordinator Tim Tracing Satgas COVID-19 Jatim Kohar Hari Santoso mengatakan jika OTG yang melakukan isolasi mandiri di rumah justru berpotensi memunculkan klaster keluarga baru.

"Intinya, ternyata kan banyak yang OTG, kemarin yang OTG diharapkan isolasi mandiri di rumah, ternyata tidak memungkinkan," kata Kohar dilansir Suara Surabaya, Kamis (24/9). "Sehingga dibantu isolasi di tempat yang memadai."


Ia menuturkan selama ini banyak OTG yang memilih untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Namun faktanya di lapangan, rumah mereka tidak memungkinkan untuk melakukan hal itu.

Mulai dari luas rumah yang sempit, banyaknya anggota keluarga, hingga kamar mandi yang terbatas. Kondisi semacam ini dikhawatirkan justru akan menyebabkan klaster baru dalam keluarga.

Kohar juga memahami manakala ada petugas penjemput pasien yang memakai APD akan menimbulkan bebas psikologis pasien. Ia meminta agar hal ini dipahami sebagai prosedur yang sudah ada. Sebab jika OTG tidak dijemput dikhawatirkan akan menyebarkan virus sepanjang jalan.

"Seringkali yang berseragam terlihat menakutkan, padahal baik-baik saja kita malah melindungi," jelas Kohar. "Kenapa kok harus dijemput? ya, kalau orang yang bersangkutan jalan sendiri, bisa menyebarkan (virus) sepanjang perjalanan. Kalau dijemput kan risikonya berkurang."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait