Survei Ungkap Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Menkes Terawan   Mulai Naik
Instagram/kemenkes_ri
Nasional

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, sekitar 45 persen responden percaya kepada Terawan dalam mengatasi pandemi corona pada bulan September 2020.

WowKeren - Tingkat kepercayaan publik kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam menangani pandemi virus corona (COVID-19) cenderung meningkat pada September 2020. Hal ini tampak dari hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada periode 24-30 September 2020.

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, sekitar 45 persen responden percaya kepada Terawan dalam mengatasi pandemi corona. Sedangkan 17 responden tidak percaya terhadap Terawan.

"Sekitar 45 persen tingkat kepercayaannya. Cukup percaya sebesar 44,6 persen, sangat percaya 1,3 persen," ungkap Burhanuddin dalam konferensi pers pada Minggu (19/10). "Tidak percaya 15 persen, sangat tidak percaya 2 persen."

Adapun tingkat kepercayaan publik kepada Terawan di bulan September disebut meningkat dibandingkan hasil survei pada bulan Juli lalu. Dalam survei Indikator Politik pada Juli 2020, tingkat kepercayaan publik kepada Terawan hanya 38,9 persen.


Meski demikian, jika dilihat dari media sosial, tingkat kepuasan publik terhadap Terawan tergolong rendah. Burhanuddin memprediksi angka kepercayaan publik terhadap Terawan di media sosial tak sampai 20 persen.

"Ini lebih baik dibanding yang muncul di Twitter," tutur Burhanuddin. "Di Twitter itu kan saya kira enggak sampe 20 persen yang puas."

Lebih lanjut, Burhanuddin mengungkapkan bahwa tingkat kepercayaan publik kepada Terawan ini masih jauh lebih rendah dibanding angka kepercayaan publik kepada Presiden Joko Widodo. Adapun tingkat kepercayaan publik kepada Jokowi kini berada di angka 60 persen.

Secara keseluruhan, kepuasan publik terhadap pemerintah pusat di bulan September 2020 juga mengalami peningkatan dibanding Mei 2020. "Di Mei yang sangat puas atau cukup puas itu hanya sedikit di atas 50 persen, sekarang mencapai 66 persen yang sangat puas atau cukup puas," ungkap Burhanuddin.

Menurut Burhanuddin, bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah turut berpengaruh pada naiknya angka kepuasan publik. Selain itu, aspek kelas dan aspek partisan juga mempengarhui puas tidaknya publik terhadap pemerintah pusat. "Aspek kelas, semakin rendah tingkat pendidikan dan pendapat, cenderung lebih puas dibanding mereka yang pendapatan atau pendidikannya tinggi terhadap kinerja pemerintah pusat," pungkas Burhanuddin.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait