Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Sejauh 1,8 KM, Masih Ditetapkan Status Siaga
Nasional

Gunung merapi dilaporkan mengeluarkan awan panas dengan tinggi kolom 500 meter pada Selasa (19/1) dini hari. Awan panas ke barat daya atau hulu Kali Krasak sejauh 1.800 meter.

WowKeren - Aktivitas Gunung Merapi diketahui terus mengalami peningkatan belakangan ini. Seperti yang diketahui bahwa Gunung Merapi telah dinaikkan statusnya dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) pada 5 November 2020 lalu. Kali ini, Merapi kembali memuntahkan awan panasnya sejauh 1,8 KM.

Salah satu gunung berapi Indonesia yang berlokasi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ini dilaporkan mengeluarkan awan panas dengan tinggi kolom 500 meter pada Selasa (19/1) dini hari. Awan panas ke barat daya atau hulu Kali Krasak sejauh 1.800 meter.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengungkapkan awan panas guguran ini terekam di seismogram pada pukul 02.27 WIB. Awan panas ini juga memiliki durasi 209 detik dengan amplitudo maksimum 60 mm.

"Jarak luncur kurang lebih 1.800 meter ke arah barat daya (Kali Krasak-Kali Boyong). Teramati tinggi kolom 500 meter di atas puncak. Angin bertiup ke timur," ungkap Hanik dilansir dari CNN.


Selain awan panas, BPPTKG mencatat 30 kali guguran material dengan jarak luncur maksimum 300-900 meter mengarah ke barat daya. Hal ini tercatat dalam periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB. BPPTKG juga merekam satu kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 60 mm dan durasi 209 detik, 31 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-46 mm dan durasi 24-103 detik.

Berdasarkan pengamatan visual, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi. Berdasarkan hasil pengamatan selama sepekan terakhir, dari 8 hingga 14 Januari 2021, BPPTKG menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi dan mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Di sisi lain, meski menunjukkan aktivitas yang cukup mengkhawatirkan, warga kawasan rawan bencana (KRB) Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, belum mengungsi. Warga Desa Sidorejo, Sukiman menjelaskan alasan warga belum mengungsi ke selter pengungsian karena potensi bahaya erupsi Gunung Merapi diperkirakan mengarah ke sisi selatan-barat daya.

Sukiman mengatakan, warga sudah memiliki konsep pengungsian sebagai bentuk antisipasi dampak erupsi, sekaligus antisipasi penularan virus di tengah pandemi COVID-19. Sistem pengungsian yang telah disiapkan tersebut adalah sister family atau persaudaraan kekeluargaan.

(wk/putr)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait